Contoh
Cerpen Sederhana, Mainan Anak – suasana yang diceritakan
dalam sebuah novel atau cerpen kadang benar-benar bisa membuat pembaca larut
dalam perasaan. Kisah sedih atau bahagia, keduanya bisa sama-sama merasuk dalam
perasaan, seperti cerpen yang akan segera kita baca ini.
Cerpen kali ini adalah sebuah cerita cerpen yang sederhana
yang diambil berdasarkan inspirasi kejadian dalam kehidupan sehari-hari. Meski
tidak dijelaskan secara gamblang apakah kisah nyata atau tidak namun nyatanya
kisah dalam karya berjudul “mainan anak” tersebut terasa begitu dekat.
Mungkin karena kisahnya memang mengambil tema kehidupan
sehari-hari sehingga dirasakan begitu nyata dan dekat dengan kehidupan. Cerpen
yang akan kita baca kali ini masuk dalam kategori motivasi, perjuangan,
pengorbanan dan juga sedih. Di dalamnya ada sebuah kisah yang membuat kita
terharu, sedih sekaligus terbakar semangat.
Kalau dilihat dari kisah atau isi cerita, cerpen singkat
kali ini mengangkat satu kejadian yang sering terjadi di masyarakat. Satu
kejadian yang tampak sederhana namun sebenarnya di dalam kejadian tersebut
terdapat konflik, drama dan situasi yang juga menegangkan. Suatu kisah yang
tampak biasa namun luar biasa.
Ya, tidak bisa dipastikan bagus atau tidak, yang jelas
adanya tambahan karya pendek tersebut memang bertujuan untuk memberikan bahan
bacaan tambahan bagi rekan pelajar sekaligus pengunjung setia yang hobi dengan
cerita pendek. Ya sudah, lebih baik kita baca saja kisah selengkapnya di bawah
ini.
Mainan Anak untuk Adik
Contoh
Cerpen Sederhana dan Singkat
Namaku Reno, aku baru saja lulus sekolah dan sekarang sudah
bekerja di sebuah pabrik. Aku memang tidak melanjutkan ke perguruan tinggi
karena orang tua tidak mempunyai biaya untuk aku belajar di perguruan tinggi. Latar
belakangku memang berasal dari orang yang tidak mampu.
Saudaraku hanya satu, aku dan adikku, adikku sekarang sedang
duduk di sekolah dasar dan menginjak kelas 2. Baru-baru ini adikku mengirimkan
pesan singkat untukku. Dia mengatakan bahwa dia menginginkan mainan baru.
Inilah yang menjadi bebanku, pasalnya aku memang sudah
bekerja namun gaji hasil kerjaku sangat nipis dan hanya cukup untuk makan.
Sedangkan untuk biaya kos terkadang aku ngutang – pinjam ke teman lain, agar
bisa tetap bisa tinggal di kos.
Adikku,”Kak, kalau pulang beliin aku mainan baru ya,
mobil-mobilan terbaru.,.”.
Aku,”Iya dek, pasti kakak beliin”.
Meski berat aku harus menyanggupi apa yang diinginkan adikku,
agar adikku bisa bersemangat belajar. Memang mainan berupa mobil terbaru yang
diinginkan adikku cukup mahal, namun aku harus tetap memperjuangkannya demi adikku.
Aku bekerja diperusahaan plastik dengan waktu 8 jam kerja,
dan setelah pulang kerja aku mencari tambahan uang lagi dengan berjualan balon di
taman kota.
Memang tidak besar uang yang ku dapat dari hasil berjualan
balon, namun hanya ini yang bisa aku lakukan saat ini. Beruntung di taman kota
ada banyak anak kecil yang membeli balonku, dan balonku pun sering habis
terjual. Aku pun bisa menabung untuk membeli mainan adikku.
Setelah 1 bulan menabung uang yang aku dapatkan lumayan
banyak. Di lihat dari jumlahnya sepertinya cukup untuk membeli mainan yang
diinginkan oleh adikku. Pada Sabtu sore aku pun pergi ketoko mainan untuk
membeli mainan yang diinginkan oleh adikku.
Sesampainya aku di toko aku di sambut baik oleh penjaga toko
dan kemudian aku pun mulai memilih.
Aku,”Saya ingin mainan yang terbaru ada gak ya mbak.,,.?”.
tanyaku pada penjaga toko.
Penjaga toko,”Ada mas , mas mau yang warna apa..?”. tanya
penjaga toko.
Aku,”Yang warna merah ada gak mbak..?”.
Penjaga toko,”Iya ada mas, sebentar ya, saya ambilkan”.
Penjaga toko pun mengambilkan mainan mobil-mobilan terbaru
tersebut dan membawanya kepadaku.
Aku,”Berapa harganya mbak..?”.
Penjaga toko,”Harganya 500 mas”.
Aku,”Tidak bisa kurang mbak..?”. tanyaku.
Penjaga toko,”Ini sudah paling murah mas”.
Aku pun memeriksa uang didalam dompetku dan beruntung jumlah
uang yang ada didompetku cukup untuk membeli mainan tersebut. Aku pun langsung
membayar mobil tersebut dan pergi pulang.
Pada hari Senin aku pulang kampung karena memang libur kerja
sudah tiba. Aku pun mengabakan kepulanganku ini kepada keluargaku dan merekapun
tampak senang, terlebih adikku yang memang mengetahui bahwa aku sudah
membelikannya mainan baru.
Tidak membutuhkan waktu yang lama untuk bisa sampai
dikampungku, perjalanan darat sekitar 5 jam sudah sampai dikamppung halaman.
Sesampainya aku dikapung halaman aku sudah disambut oleh keluargaku. Aku merasa
sangat senang sudah sampai dikampung halamanku ini.
Aku pun masuk dan duduk diruang tamu sambil beristirahat
,tiba-tiba adikku datang menghampiriku dan berkata,”Kak mana mainannya”. Tanya adikku.
Aku,”O iya lupa, entar ya kakak ambilin ditas”.
Aku pun mengambilkan mainan tersebut dan memberikan mainan
tersebut kepada adikku.”Ini mainan mobil-mobilannya”.
Adikku,”Ye ye ye asssyik, aku punya mainan baru, makasih ya
kak”, kata adikku dengan riangnya.
Aku bahagia bisa membuat orang terdekatku tersenyum meskipun
dengan sebuah pengorbanan. Tetapi bagiku itu adalah sebuah kebanggaan
tersendiri bagiku, karena aku memberi dengan hati bukan karena barang yang
sudah aku miliki. Aku tetap bahagia memberi walaupun dengan berkorban terlebih
dahulu.
---
oOo ---
Ada sebuah perjuangan yang digambarkan oleh tokoh utama. Ada
juga terlihat jelas bagaimana sang tokoh utama berkorban dengan ikhlas untuk
orang yang ia sayang.
Ya, begitulah kehidupan, begitulah keluarga, dalam setiap perjalanannya pasti akan ada pengorbanan dan perjuangan untuk mendapatkan kebahagiaan jiwa. Kami harap kisah di atas bisa menghibur anda semua.
Ya, begitulah kehidupan, begitulah keluarga, dalam setiap perjalanannya pasti akan ada pengorbanan dan perjuangan untuk mendapatkan kebahagiaan jiwa. Kami harap kisah di atas bisa menghibur anda semua.
Kalau sudah selesai dengan cerpen sederhana di atas anda bisa membaca beberapa cerpen lainnya dibagian bawah. Di akhir pembahasan ini juga sudah disiapkan beberapa pilihan cerpen yang cukup sederhana dan tidak rumit untuk dibaca, silahkan dipilih cerpen mana yang ingin anda nikmati.