Contoh Cerpen tentang Ibu, Jangan Cerewet Bu – karya seperti
ini mungkin masih sangat jarang di temui di situs ini. Apalagi jika untuk
kebutuhan rekan pelajar yang cukup banyak. Untuk itulah kita akan menambah lagi
koleksi cerpen sederhana karangan pelajar yang sudah ada agar lebih lengkap
lagi.
Karya cerpen yang ini juga tidak berbeda jauh dengan karya
lain yang sudah dibaca sebelumnya. Cerpen-cerpen ini juga merupakan cerpen yang
sangat sederhana dan bukan karya penulis profesional. Lalu, kenapa membagikan
karya cerpen seperti itu, apakah ada manfaat membaca karya tersebut?
Tentu saja, tujuan utama dibagikannya cerpen seperti ini
adalah untuk media pembelajaran bagi para siswa. Mulai dari yang paling
sederhana, diharapkan rekan pelajar bisa mengambil ilmu bagaimana menuangkan
ide dan gagasan kita dalam bentuk karangan fiksi.
Dengan membaca berbagai cerita tersebut diharapkan rekan
semua bisa lebih percaya diri dan berani dalam belajar membuat karangan
khususnya cerita pendek. Selain itu, cerpen sederhana yang dihadirkan disini
juga bisa menjadi bahan evaluasi dan analisa untuk lebih memahami cerpen dalam
arti yang lebih luas.
Untuk cerita yang akan kita baca kali ini sendiri adalah
sebuah cerita tentang sosok ibu yang memiliki peran penting untuk keluarganya
khususnya anak-anaknya. Cerpen ini mengisahkan seorang ibu yang cerewet dan
selalu memberikan nasehat kepada anaknya. Apakah ceritanya menarik?
Dari sisi cerita, cerpen berjudul “jangan cerewet bu” di
bawah ini memiliki cerita yang ringan, menarik dan mudah dipahami. Gaya
penulisan dalam karya ini sederhana, menggunakan bahasa sehari-hari yang biasa
digunakan dalam kehidupan kita. Dari pada penasaran kita baca saja ceritanya
berikut.
Jangan
Cerewet Bu
Contoh Cerpen Singkat tentang Ibu
Aku adalah Susi, anak dari lima bersaudara yang tinggal di
perkampungan kecil. Usiaku baru dua belas tahun dan masih duduk di bangku
sekolah dasar (SD).
Setiap hari aku melakukan tugas rumah dan sekaligus
bersekolah. Memang sangat berat mengerjakan tugas rumah bagi anak seusiaku,
terlebih karena memang aku melakukannya karena perasaan dongkol.
Ibuku adalah orang yang sangat disiplin dan mencintai
kebersihan, dan sikap cerewet sangat melekat kepada dirinya. Bukan hanya
mengerjakan pekerjaan rumah semata, sepulang sekolah ibuku selalu menyuruh aku
membantunya membuat kue untuk di pasarkan.
Tak jarang ibuku marah karena tidak mau membatunya membuat
kue di rumah. Semua itu kulakukan karena memang anak seusiaku masih suka
bermain dari pada membantu ibunya. Bahkan pada suatu ketika ibuku pernah
menahan uang jajanku karena memang aku bandel dan tidak mau menurutinya.
Dari situ aku sadar bahwa bila aku tidak membantu ibu maka
aku tidka akan mendapatkan uang jajan. Sejak saat itu aku mulai rajin untuk
membantu ibuku membuat kue dan membersihkan rumah, namun tentu karena uang
jajan.
Ibuku selalu berkata,”jadi cewek itu jangan malesan entar
enggak ada yang suka”.
Awal mula aku rajin aku masih termotivasi dengan uang jajan,
setelah lama waktu berjalan, aku sadar ibu menyurhku seperti ini demi
kebaikanku sendiri dan agar aku menjadi istri yang disayangi suami.
Dari situlah aku mulai minta maaf kepada ibuku karena memang
aku sudah tidak memperdulikan perkataanya, padahal apa yang diajarkanya adalah
tidak lain untuk kebaikanku sendiri.
”Ibu aku minta maaf bu selama ini sudah menganggap ibu
sebagai ibu yang cerewet, aku belum sadar bu bahwa ibu seperti ini untuk
kebaikanku, hingga akhirnya sering mengabaikan perkataanmu”, ucapku.
Bagus Nak, kalau kamu sudah sadar, ibu cerewet memang karena
ibu sayang sama kamu Nak, dan ingin bila kamu jadi wanita yang hebat”, jawab
ibu dengan bangga.
Aku,”Termakasih ya Bu”, menangis sambil memeluk ibu.
Kini aku sadar bahwa ibu yang cerewet adalah ibu yang memang
sayang kepada anaknya dan tidak mau anaknya menjadi salah jalan.
Ini tentu menjadi pelajaran berharga kita semua yang memang
masih mengabaikan perkataan ibu. Segeralah meminta maaf kepada ibu, karena
ridha Tuhan berawal dari ibu. Bila ibu tidak meridhai maka tuhan juga tidak
akan meridhai anda.
---
oOo ---
Bagus atau tidak ceritanya, yang jelas dari kisah di atas
ada hikmah dan pesan yang patut untuk direnungkan oleh pembaca semua. Paling
tidak, pembaca bisa mengetahui bahwa nasehat yang diberikan seorang ibu adalah
nasehat yang sebaiknya direnungkan dan dijalankan.
Seorang ibu pasti ingin memberikan yang terbaik untuk
anak-anaknya. Bahkan meski dengan jalan yang mungkin kurang berkenan sekalipun.
Ya sudah, mudah-mudahan cerita tentang ibu di atas berkenan di hati rekan
semua. Sekarang mari kita lihat beberapa karya lain yang tak kalah menarik dari
karya di atas dibagian bawah.