Contoh cerita pengalaman kuliah – yang namanya perpisahan pasti tidak
enak. Mau ditambah garam ditambah penyedap, kecap dan sebagainya ya tetap saja
sama. Perpisahan, dimanapun dan kapanpun pasti akan meninggalkan perasaan yang
kurang nyaman dalam diri seseorang.
Mungkin hal seperti itu juga akan diungkapkan dalam cerpen pengalaman kali ini. Kalau dikaitkan dengan judul cerpen menarik “kuliah di luarnegeri” maka perpisahan tersebut terjadi antara dua remaja sekolah yang baru lulus.
Mungkin hal seperti itu juga akan diungkapkan dalam cerpen pengalaman kali ini. Kalau dikaitkan dengan judul cerpen menarik “kuliah di luarnegeri” maka perpisahan tersebut terjadi antara dua remaja sekolah yang baru lulus.
Mungkin salah satunya akan pergi melanjutkan pendidikan ke luar negeri, bisa dengan suka rela atau karena paksaan orang tua. Yang jelas ada sebuah perpisahan entah antara dua orang sahabat atau antara dua orang kekasih.
Seperti juga karya lainnya, cerpen ini juga merupakan cerpen
sederhana yang berbeda dari karya penulis profesional. Cerpen ini lebih
terlihat seperti karangan curhat atau karangan cerita pengalaman yang dikemas
sedikit berbeda. Bahasa yang digunakan juga sederhana dengan bahasa
sehari-hari.
Cocok atau tidaknya dikatakan sebagai cerpen nanti bisa kita
simpulkan sendiri setelah kita membaca karya tersebut.
Yang pasti disini kita akan mencari sebuah karya cerita pendek yang mengangkat tema tentang perpisahan. Semoga cerpen perpisahan berikut ini bisa sesuai dengan kebutuhan rekan semua, mari dibaca langsung.
Yang pasti disini kita akan mencari sebuah karya cerita pendek yang mengangkat tema tentang perpisahan. Semoga cerpen perpisahan berikut ini bisa sesuai dengan kebutuhan rekan semua, mari dibaca langsung.
Kuliah
di Luar Negeri
Cerita
Cerpen Perpisahan Sedih
Sebut saja namaku Indra, aku baru lulus sekolah menengah
atas tahun ini. Aku lulus dengan peringkat nomor satu sebagai lulusan terbaik
tahun ini. Itu adalah prestasi membanggakan yang pernah aku dapatkan.
Bagiku tidak ada suatu hal yang sulit bila memang kita mau
belajar dan berusaha, itulah kunci keberhasilanku.
Meski disekolahku aku mempunyai prestasi yang cukup bagus. Itu
semua tidak membuatku silau, aku tetap rendah hati dan mau bergaul dengan siapa
saja yang mau menjadi temanku. Bahkan aku memiliki pacar sebagai penyemangat
dalam bersekolah.
Banyak orang yang memandang bahwa pacaran hanya mengganggu sekolah
semata. Itu tentu tidak benar, dan itu kembali pada kita yang menjalankan. Meski
sangat sulit sekali, bila pandai dan tahu mana prioritas yang lebih penting pacaran
dan belajar tentulah sekolah akan jalan terus.
Nama pacarku adalah Meli yang memang satu kelas denganku.
Aku begitu bahagia melihatnya lulus dan dia pun sebaliknya. Namun ternyata,
dibalik kebahagiaan kami yang lulus tersebut ada sebuah kegelisahan yang aku
rasakan.
”Kamu mau ngelanjutin kuliah dimana”, tanyaku saat usai
melihat pengumuman kelulusan. ”Aku mau ngelanjutin di sini ajalah, kamu mau
ngelanjutin diman.,.,?”, tanya Meli kembali.
”Aku mendapat biayasiswa ke Jepang “, jawabku. Sesaat suasana
menjadi hening, kemudian Meli kembali berkata,”Berarti kamu mau ninggalin aku
dong?”.
”Iya sementara, aku kembali lagi kok”, jawabku meyakinkan
dia.
”Tapi aku gak bisa pisah dari kamu”, ucapnya pelan.
”Yang penting kita saling percaya aja, kita selesaikan dulu
pendidikan kita, baru kalau memang kita jodoh kita lanjutkan kisah ini sampai
menikah”, jawabku seolah sudah mengerti arti pernikahan.
Meli pun menagis, terharu karena harus berpisah denganku dan
aku tetap menenangkanya. Satu minggu kemudian aku pergi ke Jepang untuk
menyerahkan berkas-berkas pendaftaran.
Mungkin bisa jadi aku pergi dan pulang 1 dan bahkan 3 tahun sekali. Memang sedikit
berat pergi tanpa orang yang aku sayangi, bukan hanya pacar tetapi orang tua.
Orang tua menurutku adalah orang yang paling berharga bagi
kehidupanku, karena memang dari mereka aku dilahiran dan mereka pula aku
dibesarkan.
Itulah mengapa aku begitu berat jauh dari orang tua. Belum lagi
keberhasilan yang aku dapat saat ini hingga aku bisa mendapatkan beasiswa,
tidak lain karena peran orang tua yang selalu mendidik aku.
Aku tentu akan selalu merindukan tanah airku karena memang
dari situlah aku di lahirkan dan disitulah aku di besarkan. Ibarat kacang yang
tidak akan pernah lupa dengan kulitnya begitu pula dengan aku yang tidak akan
lupa dengan tanah airku.
---
oOo ---
Kalau di baca sekilas mungkin terasa datar dan biasa – biasa
saja. Namun jika anda baca lebih seksama maka anda akan menemukan unsur
keindahan dibalik kesederhanaan yang dimiliki oleh cerpen di atas. Justru karena
sederhana cerpen terbaru tersebut menjadi sesuatu yang menarik dan cukup unik untuk
dibaca.
Ya sudah, yang penting kita sudah dapat satu karya cerpen terbaru yang bisa menjadi tambahan referensi belajar dan hiburan. Kalau masih ingin membaca lainnya anda semua bisa mencari cerpen lain yang sesuai. Bisa menggunakan kotak pencari situs atau bisa mencari cerpen yang diinginkan berdasarkan kategori atau temanya.
Ya sudah, yang penting kita sudah dapat satu karya cerpen terbaru yang bisa menjadi tambahan referensi belajar dan hiburan. Kalau masih ingin membaca lainnya anda semua bisa mencari cerpen lain yang sesuai. Bisa menggunakan kotak pencari situs atau bisa mencari cerpen yang diinginkan berdasarkan kategori atau temanya.