Contoh cerita hukum karma cinta terbaru, merupakan salah satu
karangan cerpen sederhana berikutnya yang akan kita baca. Cerpen karma ini mengangkat
kisah cinta seorang wanita yang tidak begitu mulus dan beruntung. Bagus,
menarik, menegangkan dan ada suka duka yang membuat pembaca terpaku.
Judul ceritanya "sesal tak berguna", jelas bahwa isinya akan
menggambarkan sebuah penyesalan yang akhirnya dirasakan oleh seseorang. Kalau
dikaitkan dengan hukum karma maka mungkin seseorang tersebut memetik buah dari
pohon yang ia tanam. Atau dengan kata lain ada seseorang yang akhirnya terkena
batunya karena perbuatan yang tidak layak.
Dilihat dari judul dan tema, dalam kisah yang diangkat
cerpen ini kita bisa mengambil hikmah, pelajaran sekaligus nasehat berharga
tentang kehidupan yang dijalani.
Kita dapat mengambil pelajaran berharga dari kejadian yang digambarkan dalam cerpen. Atau bahkan mungkin salah satu dari kita ada yang sudah mengalaminya?
Kita dapat mengambil pelajaran berharga dari kejadian yang digambarkan dalam cerpen. Atau bahkan mungkin salah satu dari kita ada yang sudah mengalaminya?
Mudah-mudahan tidak ada satu orang pun dari kita yang
mengalami pengalaman pahit dan mendapatkan karma karena perbuatan buruk. Jadi
semakin penasaran dengan kisahnya bukan? Ya sudah, sekarang lebih baik kita
langsung simak saja bagaimana cerita selengkapnya di bawah ini.
Sesal
Tak Berguna
Cerpen Hukum Karma Cinta
“Dulu aku pernah mengingatkanmu tapi kamu tak peduli,
sekarang kamu terima karma cinta yang telah engkau tanam”, ucapku kesal melihat
Meli yang terus menangis. “Masih ingat bukan, bagaimana kamu mencampakkan Yanto
waktu dulu, seorang lelaki yang dengan tulus mencintai dan berkorban untukmu!”,
lanjutku.
Meski Meli semakin menangis tapi aku tidak peduli karena
saat itu adalah saat yang tepat untuk mengingatkan akan prilaku buruk Meli.
Meski aku sebenarnya kasihan padanya tapi aku harus melakukannya demi sahabat.
Setelah beberapa menit ia terus saja menangis aku kemudian
menghampiri dan memeluknya, “sudahlah Mel, ini sudah suratan takdir, siapa
menanam ia akan memetik buahnya. Aku yakin kamu bisa bangkit dan mengambil
hikmah dari kejadian ini”, ucapku pelan.
Meli pun langsung menangis di pelukanku. Kali ini sepertinya
luka itu begitu dalam, jelas terlihat di mata beningnya yang memerah darah.
Satu bulan berlalu, Meli masih saja sedih, aku kira dia
tidak akan pernah sembuh dari sakit hati itu tapi ternyata tidak. Meli belum
puas dan jera hingga ia pun melakukan hal buruk yang sama kepada pria lain.
Selang enam bulan dari kejadian itu Meli sudah memiliki
kekasih baru. Kali ini sama, ia mendapatkan pria yang begitu pengertian dan
sayang dengannya. Namun begitu, Meli kembali berulah, tanpa hujan tanpa angin
ia meninggalkan kekasihnya. Bahkan kali ini ia menduakan cinta kekasihnya itu
dengan pria lain.
“Mel, kamu benar-benar tidak takut karma ya!”
“Tak ada yang namanya hukum karma Sin, salah dia sendiri mau
pacaran sama aku!”
“Coba lihat saja, suatu hari kamu akan merasakan akibatnya.
Ingat Mel, kelak ketika kamu benar-benar merasakan cinta yang sesungguhnya, pria
itu pasti akan meninggalkan kamu dengan hati yang hancur”
Dua tahun berlalu, setiap hubungan yang Meli bangun pada
akhirnya kandas karena ulahnya yang tak pernah serius. Sampai pada suatu hari,
hatinya tertambat pada seorang pemuda santun yang membuatnya tergila-gila.
“Duh pagi begini sudah melamun Mel…?”
“Iya, aku teringat pemuda yang kemarin itu…”
“Aduh…. Mau buat anak orang patah hati lagi ya”
“Enak saja, enggak…”
Tanpa terasa, perasaan cinta semakin tumbuh besar, Meli tak
dapat membentung rasa kagum dan cintanya pada pemuda itu. Mereka memang sudah
saling kenal, bahkan dekat tapi Joko sama sekali tidak seperti lelaki lain yang
terpesona karena paras cantik Meli.
Sampai waktu yang lama, Meli menunggu Joko menyatakan cinta
namun tak kunjung menjadi kenyataan. Pada akhirnya, Meli nekad mengungkapkan
isi hatinya pada Joko.
Meli sudah tidak perduli lagi apa kata orang, yang ia tahu
ia sudah tidak bisa jauh dan tidak bisa melupakan sedetikpun wajah Joko. Joko
hanya membisu, ia tetap diam tanpa mengatakan cinta. Perlakuannya pun tak
berubah, tetap hangat, lembut dan mempesona hati Meli.
Mereka pun begitu dekat, bahkan Meli sudah menganggap bahwa
mereka pacaran sampai akhirnya Joko memberikan undangan pernikahan untuk Meli.
Siapa yang tidak hancur, Meli sama sekali tak menyangka
bahwa Joko sudah punya tunangan dan hanya menunggu waktu untuk menikah. Pada
akhirnya, Meli merasakan apa yang kebanyakan orang sebut sebagai hukum karma.
---
oOo ---
Pelajaran apa yang anda dapat dari kisah di atas? Ada hikmah
dan pelajaran yang bisa kita ambil bukan? Ya, sebuah cerpen dibaca memang bukan
hanya untuk hiburan semata. Karya cerpen memang mengandung unsur dan
nilai-nilai yang tersembunyi yang ingin disampaikan penulis kepada seluruh
pembaca.
Begitu juga dengan cerita hukum karma cinta di atas, ada nasehat yang bisa direnungkan oleh pembaca. Oh iya, selain karya yang sudah dibaca di atas masih ada banyak karya cerpen lain yang bisa dipilih. Sebagai contoh, sudah disiapkan beberapa judul cerpen lain yang ada dibagian bawah karya ini.
Begitu juga dengan cerita hukum karma cinta di atas, ada nasehat yang bisa direnungkan oleh pembaca. Oh iya, selain karya yang sudah dibaca di atas masih ada banyak karya cerpen lain yang bisa dipilih. Sebagai contoh, sudah disiapkan beberapa judul cerpen lain yang ada dibagian bawah karya ini.