Kumpulan Cerita Rakyat dari Yogyakarta - Berbicara tentang Jogja, yang bisa kita ingat bukan hanya keramahtamahan penduduk yang ada di sana, selain terkenal dengan dunia pariwisata Yogyakarta juga cukup memiliki banyak hasil seni yang bisa dijadikan hiburan. Kita tidak akan berbicara mengenai kesenian yang sudah biasa kita tahu tetapi kita akan membahas berbagai cerita rakyat yang berkembang di daerah tersebut. M
emang, setiap daerah memiliki banyak versi cerita yang ada namun untuk daerah Jogja ini cerita yang ada di dalam masyarakat juga akan memperkuat berbagai peninggalan budaya yang ada disana.
emang, setiap daerah memiliki banyak versi cerita yang ada namun untuk daerah Jogja ini cerita yang ada di dalam masyarakat juga akan memperkuat berbagai peninggalan budaya yang ada disana.
DIY mempunyai beragam potensi budaya, baik budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang tangible antara lain kawasan cagar budaya, dan benda cagar budaya sedangkan potensi budaya yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
DIY memiliki tidak kurang dari 515 Bangunan Cagar Budaya yang tersebar di 13 Kawasan Cagar Budaya. Keberadaan aset-aset budaya peninggalan peradaban tinggi masa lampau tersebut, dengan Kraton sebagai institusi warisan adiluhung yang masih terlestari keberadaannya, merupakan embrio, dan memberi spirit bagi tumbuhnya dinamika masyarakat dalam berkehidupan kebudayaan terutama dalam berseni budaya, dan beradat tradisi.
Selain itu, DIY juga mempunyai 30 museum, yang dua di antaranya yaitu Museum Ullen Sentalu, dan Museum Sonobudoyo diproyeksikan menjadi museum internasional. Pada 2010, persentase benda cagar budaya tidak bergeak dalam kategori baik sebesar 41,55%, seangkan kunjungan ke museum mencapai 6,42% (Sumber: Wikipedia)
Selain hal di atas, banyak cerita rakyat Yogyakarta yang bisa kita nikmati sebagai hiburan dan juga sebagai sarana pembelajaran. Berbagai cerita tersebut memiliki berbagai tema mulai dari kisah-kisah seputar kehidupan kerajaan, percintaan yang romantis sampai pada kisah mengharukan.
Pada kesempatan ini cerita Inggris Indonesia akan membahas secara khusus berbagai cerita atau kisah yang ada dalam masyarakat Jogja tersebut. Bukan hanya satu dua cerita saja, melalui pembahasan spesial ini kita akan berupaya menyertakan kembali berbagai kisah yang bisa kita pelajari.
Cerita atau kisah tersebut akan kita rangkum dalam sebuah kumpulan cerita rakyat agar kita lebih mudah dalam memilih berbagai cerita yang ingin kita baca.
Jelasnya berbagai cerita tersebut akan kita baca bukan hanya dalam bentuk cerita bahasa asli namun akan ada dalam bentuk cerita rakyat indonesia inggris yang berarti dapat kita baca dalam dua bahasa sekaligus.
Mungkin belum begitu banyak dan mungkin juga beberapa cerita belum tersedia secara lengkap dalam dua bahasa namun kita semua tidak perlu khawatir karena semuanya pasti akan terus ditambah dan diperbaiki. Dengan begitu semua yang ada di sini bisa kita gunakan sebagai bahan bacaan yang bukan hanya untuk hiburan semata melainkan untuk pembelajaran juga.
Beberapa cerita sudah kita baca sebelumnya dan beberapa yang lain belum pernah kita dengar, agar mengetahui lebih banyak mengenai kisah-kisah tersebut mari kita lihat daftar lengkap kumpulan cerita rakyat tersebut di bawah ini.
1. Alas bantal watu cerita rakyat yogyakarta
2. Asal Mula Kanjeng Kyai Plered
3. Syekh Belabelu
4. Retna Lestari
5. Cakrajaya
6. Goa Ngabumi
7. Gunung Genthong
8. Nyai Andansari dan Kyai Guru Soka
9. Danang Sutawijaya
10. Gunung Bagus
Untuk melihat atau membaca cerita rakyat jogja yang diinginkan kita tinggal memilih dari judul di atas saja dan mengikuti tautan untuk membacanya. Lumayan bukan, ternyata masih ada beberapa cerita yang belum pernah sama sekali kita dengar, tentu ini akan menjadi sebuah bacaan yang cukup menarik bukan?
Cerita kisah asal mula kanjeng kyai plered ini adalah sebuah cerita yang mengisahkan asal muasal terjadinya sebuah benda pusaka yang lebih dikenal dengan sebutan kanjeng kyai plered. Kanjeng kyai plered sendiri adalah sebuah mata tombak yang berasal dari sebuah keajaiban yaitu berasal dari sebuah kemaluan seorang lelaki pertapa.
Diceritakan dahulu kala, ada seorang tumenggung bernama Wilatikta yang memiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan yaitu bernama Raden Sahid dan Rasa Wulan. Ketika menganjak dewasa sang tumenggung memerintahkan mereka berdua untuk segera menikah. Dia memerintahkan kepada Raden Sahid untuk segera menikah dan memerintahkan Rasa Wulan untuk bersiap menerika lamaran seorang laki-laki.
Ternyata, kedua anak tersebut tidak menyetujui perintah sang ayah, diam-diam mereka kabur dari rumah. Sang kakak yang lebih dahulu kabur berkelana dan akhirnya setelah mengalami berbagai perjalanan hidup yang panjang ia bertapa dan kemudian di kenal dengan Kanjeng Sunan Kalijaga. Sang adik yaitu Rasa wulan yang berniat menyusul sang kakak pun akhirnya bertapa setelah sekian lama tidak menemukan sang kakak. Ia melakukan tapa ngidang yaitu berprilaku dan hidup seperti kijang.
Suatu hari dalam pertapaanya tersebut, saat hari begitu terik ia ingin menyegarkan tubuhnya dan mandi di sebuah sungai yang sangat jernih. Ia tidak mengetahui bahwa tepat di atas sungai itu ada seorang pertama yang sedang tapa ngalong di sebuah cabang pohon besar yang menjulang ke tepi sungai. Pertama tersebut bernama Syekh Maulana Mahgribi.
Syekh Maulana Mahgribi yang sedang bertapa tepat di atas air danau tempat Rasa Wulan mandi, memandang kemolekan tubuh Rasa Wulan dengan penuh pesona. Melihat kecantikan wajah dan kemontokan tubuh Rasa Wulan yang sedang mandi tepat di bawahnya, bangkitlah birahi Syekh Maulana Mahgribi.
Meneteslah air mani Syekh Maulana Mahgribi, jatuh tepat pada tempat Rasa Wulan mandi. Karena peristiwa itu, maka hamillah Rasa Wulan. Rasa Wulan tahu, bahwa orang laki-laki yang bergantungan pada cabang pohon di atas danau itulah yang menyebabkan kehamilannya. Ia pun menuduh dan meminta sang pertapa untuk bertanggung jawab.
Untuk menghindarkan diri dari tuduhan itu, maka Syekh Maulana Mahgribi lalu mencabut kemaluannya. Kemudian ia menyingkapkan sarungnya dan menunjukkan kepada Rasa Wulan bahwa dia tidak punya kemaluan, berkatalah Syekh Maulana Mahgribi, “Lihatlah, aku bukan laki-laki. Mana mungkin aku menghamilimu.”
“Bagaimana pun, aku tetap menuduh bahwa kamulah yang menghamili diriku” kata Rasa Wulan. “Maka kamu harus bertanggung jawab terhadap kehidupan bayi yang kukandung ini.”
“Aku harus bertanggung-jawab?” tanya Syekh Maulana Mahgribi.
“Ya. Kamu harus bertanggung-jawab,” kata Rasa Wulan. “Kamulah yang harus mengasuh dan memelihara anak ini kelak setelah lahir.”
Syekh Maulana Mahgribi tidak lagi dapat mengelak. Setelah anak yang dikandung oleh Rasa Wulan itu lahir, lalu diserahkan kepada Syekh Maulana Mahgribi. Kandungan Rasa Wulan, yang setelah lahir diserahkan kepada Maulana Mahgribi, diberi nama Kidangtelangkas. Keturunan Kidangtelangkas itu kelak secara turun-temurun menjadi raja di tanah Jawa.
Namun terjadi suatu keajaiban. Kemaluan Syekh Maulana Mahgribi yang dicabut itu berubah wujud menjadi sebilah mata tombak. Tombak yang terjadi dari kemaluan Syekh Maulana Mahgribi itu, akhirnya menjadi “sipat kandel” (senjata andalan) raja-raja Jawa. Tombak itu dinamakan Kanjeng Kyai Plered.
Nah itulah tadi sedikit contoh dari sebuah cerita rakyat yang ada di daerah Yogyakarta. Kami sangat berharap dengan adanya Kumpulan Cerita Rakyat dari Yogyakarta ini maka kita semua yang hobi membaca bisa mendapatkan tambahan bahan bacaan yang tidak hanya menghibur melainkan bisa memberikan kita petuah dan nasehat hidup yang baik.
Pada kesempatan ini cerita Inggris Indonesia akan membahas secara khusus berbagai cerita atau kisah yang ada dalam masyarakat Jogja tersebut. Bukan hanya satu dua cerita saja, melalui pembahasan spesial ini kita akan berupaya menyertakan kembali berbagai kisah yang bisa kita pelajari.
Cerita atau kisah tersebut akan kita rangkum dalam sebuah kumpulan cerita rakyat agar kita lebih mudah dalam memilih berbagai cerita yang ingin kita baca.
A. Cerita Rakyat Yogyakarta dan Terjemahan
Bukan hanya bentuk cerita yang di tulis dalam bahasa Indonesia, karena rencananya berbagai kisah yang ada khususnya cerita rakyat yang berasal dari daerah jogja akan kita sertakan juga terjemahan atau artinya dalam bahasa Inggris.Jelasnya berbagai cerita tersebut akan kita baca bukan hanya dalam bentuk cerita bahasa asli namun akan ada dalam bentuk cerita rakyat indonesia inggris yang berarti dapat kita baca dalam dua bahasa sekaligus.
Mungkin belum begitu banyak dan mungkin juga beberapa cerita belum tersedia secara lengkap dalam dua bahasa namun kita semua tidak perlu khawatir karena semuanya pasti akan terus ditambah dan diperbaiki. Dengan begitu semua yang ada di sini bisa kita gunakan sebagai bahan bacaan yang bukan hanya untuk hiburan semata melainkan untuk pembelajaran juga.
Beberapa cerita sudah kita baca sebelumnya dan beberapa yang lain belum pernah kita dengar, agar mengetahui lebih banyak mengenai kisah-kisah tersebut mari kita lihat daftar lengkap kumpulan cerita rakyat tersebut di bawah ini.
1. Alas bantal watu cerita rakyat yogyakarta
2. Asal Mula Kanjeng Kyai Plered
3. Syekh Belabelu
4. Retna Lestari
5. Cakrajaya
6. Goa Ngabumi
7. Gunung Genthong
8. Nyai Andansari dan Kyai Guru Soka
9. Danang Sutawijaya
10. Gunung Bagus
Untuk melihat atau membaca cerita rakyat jogja yang diinginkan kita tinggal memilih dari judul di atas saja dan mengikuti tautan untuk membacanya. Lumayan bukan, ternyata masih ada beberapa cerita yang belum pernah sama sekali kita dengar, tentu ini akan menjadi sebuah bacaan yang cukup menarik bukan?
B. Contoh Cerita Rakyat Yogyakarta Singkat
Di atas kita telah melihat lengkap berbagai cerita rakyat khusus dari daerah ini dan sekarang kita akan membahas sebuah kisah dari cerita rakyat tersebut. Cerita yang akan kita bahas disini sebagai contoh saja yaitu cerita yang berjudul "asal mula kanjeng kyai plered". Cerita ini merupakan salah satu cerita yang kental kita ketahui khususnya di masyarakat daerah tersebut, seperti apakah ceritanya?Cerita kisah asal mula kanjeng kyai plered ini adalah sebuah cerita yang mengisahkan asal muasal terjadinya sebuah benda pusaka yang lebih dikenal dengan sebutan kanjeng kyai plered. Kanjeng kyai plered sendiri adalah sebuah mata tombak yang berasal dari sebuah keajaiban yaitu berasal dari sebuah kemaluan seorang lelaki pertapa.
Diceritakan dahulu kala, ada seorang tumenggung bernama Wilatikta yang memiliki dua orang anak laki-laki dan perempuan yaitu bernama Raden Sahid dan Rasa Wulan. Ketika menganjak dewasa sang tumenggung memerintahkan mereka berdua untuk segera menikah. Dia memerintahkan kepada Raden Sahid untuk segera menikah dan memerintahkan Rasa Wulan untuk bersiap menerika lamaran seorang laki-laki.
Ternyata, kedua anak tersebut tidak menyetujui perintah sang ayah, diam-diam mereka kabur dari rumah. Sang kakak yang lebih dahulu kabur berkelana dan akhirnya setelah mengalami berbagai perjalanan hidup yang panjang ia bertapa dan kemudian di kenal dengan Kanjeng Sunan Kalijaga. Sang adik yaitu Rasa wulan yang berniat menyusul sang kakak pun akhirnya bertapa setelah sekian lama tidak menemukan sang kakak. Ia melakukan tapa ngidang yaitu berprilaku dan hidup seperti kijang.
Suatu hari dalam pertapaanya tersebut, saat hari begitu terik ia ingin menyegarkan tubuhnya dan mandi di sebuah sungai yang sangat jernih. Ia tidak mengetahui bahwa tepat di atas sungai itu ada seorang pertama yang sedang tapa ngalong di sebuah cabang pohon besar yang menjulang ke tepi sungai. Pertama tersebut bernama Syekh Maulana Mahgribi.
Syekh Maulana Mahgribi yang sedang bertapa tepat di atas air danau tempat Rasa Wulan mandi, memandang kemolekan tubuh Rasa Wulan dengan penuh pesona. Melihat kecantikan wajah dan kemontokan tubuh Rasa Wulan yang sedang mandi tepat di bawahnya, bangkitlah birahi Syekh Maulana Mahgribi.
Meneteslah air mani Syekh Maulana Mahgribi, jatuh tepat pada tempat Rasa Wulan mandi. Karena peristiwa itu, maka hamillah Rasa Wulan. Rasa Wulan tahu, bahwa orang laki-laki yang bergantungan pada cabang pohon di atas danau itulah yang menyebabkan kehamilannya. Ia pun menuduh dan meminta sang pertapa untuk bertanggung jawab.
Untuk menghindarkan diri dari tuduhan itu, maka Syekh Maulana Mahgribi lalu mencabut kemaluannya. Kemudian ia menyingkapkan sarungnya dan menunjukkan kepada Rasa Wulan bahwa dia tidak punya kemaluan, berkatalah Syekh Maulana Mahgribi, “Lihatlah, aku bukan laki-laki. Mana mungkin aku menghamilimu.”
“Bagaimana pun, aku tetap menuduh bahwa kamulah yang menghamili diriku” kata Rasa Wulan. “Maka kamu harus bertanggung jawab terhadap kehidupan bayi yang kukandung ini.”
“Aku harus bertanggung-jawab?” tanya Syekh Maulana Mahgribi.
“Ya. Kamu harus bertanggung-jawab,” kata Rasa Wulan. “Kamulah yang harus mengasuh dan memelihara anak ini kelak setelah lahir.”
Syekh Maulana Mahgribi tidak lagi dapat mengelak. Setelah anak yang dikandung oleh Rasa Wulan itu lahir, lalu diserahkan kepada Syekh Maulana Mahgribi. Kandungan Rasa Wulan, yang setelah lahir diserahkan kepada Maulana Mahgribi, diberi nama Kidangtelangkas. Keturunan Kidangtelangkas itu kelak secara turun-temurun menjadi raja di tanah Jawa.
Gambar Ilustrasi
oOo
Nah itulah tadi sedikit contoh dari sebuah cerita rakyat yang ada di daerah Yogyakarta. Kami sangat berharap dengan adanya Kumpulan Cerita Rakyat dari Yogyakarta ini maka kita semua yang hobi membaca bisa mendapatkan tambahan bahan bacaan yang tidak hanya menghibur melainkan bisa memberikan kita petuah dan nasehat hidup yang baik.
