Cerpen Singkat Motivasi dan Terjemahannya - Kalau dari cerita pendek berjudul "Pianis Cilik" ini kita akan mendapatkan nasehat yang berharga mengenai sebuah perjuangan. Cerpen singkat terbaru ini memang memuat pesan moral yang sangat berharga untuk teladan. Dari semangat, kegigihannya dan perjuangan sang karakter utama kita bisa mendapatkan motivasi yang membara yang bisa kita tiru. Sebenarnya bagaimana kisah dalam cerpen motivasi ini?
Tidak jauh berbeda dengan cerpen motivasi singkat sebelumnya, pada Pianis Cilik ini tersemat sebuah nasehat bahwa kita sebaiknya terus semangat dan memotivasi diri kita untuk mencapai kesuksesan yang kita mimpi kan. Kesuksesan meraih cita-cita memerlukan perjuangan dan pengorbanan yang tak sedikit namun jika semangat maka tak mustahil kita akan sukses seperti Lara.
Sebelum kita sampai pada cerpen terbaru di atas, sekedar mengingatkan, di situs ini juga tersedia banyak cerpen seperti ini. Berbagai cerpen tentang motivasi juga telah diberikan sebelumnya. Diantara cerita-cerita tersebut antara lain sebagai berikut:
1) Cerpen motivasi hidup
2) Cerpen motivasi kerja
3) Cerpen motivasi pendidikan
4) Cerpen motivasi pendek
5) Cerpen motivasi remaja
6) Cerpen motivasi cinta
7) Cerpen motivasi belajar siswa
8) Cerpen motivasi sekolah
8) Cerpen motivasi sekolah
Nah, sekarang kita langsung saja ke cerita yang berjudul pianis cilik di bawah ini. Ceritanya tentang seorang pelajar yang bercita-cita menjadi pemain piano yang terkenal, penasaran bagaimana ceritanya, simak selengkapnya berikut.
Pianis Cilik
Cerita Inggris Indonesia
Namaku Lara. Aku anak yang biasa saja. Tidak terkenal. Tidak seperti temanku Siska yang penyanyi terkenal dan Olivia yang gitaris perempuan ter-hebat. Aku ingin sekali seperti mereka. Tapi, harus bagaimana? Dengan ilmu? Aku tidak terlalu pintar. Dengan seni? Menggambar, aku tidak bisa. Main musik? Apa lagi! Aku tidak mengerti deh!
Tapi, aku selalu ingat dengan kata-kata almarhumah kakakku tercinta, Renie. "Jangan menyerah sebelum mencoba."
Aku ingin sekali menjadi seperti Olivia. Karenanya, aku belajar gitar di tempat les bertaraf internasional, tapi harganya murah. Awalnya aku suka, tapi lama-lama aku menjadi semakin bingung. Aku mengikuti les gitar sampai ujian kenaikan level.
Tapi, aku tidak melanjutkan les gitar. Aku malah mendaftar les biola. Tapi, susahnya minta ampun. Memegang saja susah apalagi mainnya? Apa yang harus aku lakukan? Semangat! Aku melanjutkan les biola sampai ujian kenaikan level. Tapi sayang, aku tidak naik level.
Tapi, aku tidak melanjutkan les gitar. Aku malah mendaftar les biola. Tapi, susahnya minta ampun. Memegang saja susah apalagi mainnya? Apa yang harus aku lakukan? Semangat! Aku melanjutkan les biola sampai ujian kenaikan level. Tapi sayang, aku tidak naik level.
Sekarang, aku mencoba les drum. Aku merasa keren. Cewek main drum, kan, jarang. Main drum juga tidak terlalu susah. Aku sangat nyaman dan senang mengikuti les drum. Aku bertahan sampai ujian kenaikan level.
Tentu saja sekarang, aku naik level dan melanjutkan ke level dua. Sampai level tiga, aku berhenti. Bukan karena malas, susah, atau tidak sanggup, tapi karena guru drum-nya pindah. Semua kursus ada tiga guru. Tapi, untuk guru drum hanya satu. Tadinya ada tiga tapi satu per satu berhenti kerja.
Tentu saja sekarang, aku naik level dan melanjutkan ke level dua. Sampai level tiga, aku berhenti. Bukan karena malas, susah, atau tidak sanggup, tapi karena guru drum-nya pindah. Semua kursus ada tiga guru. Tapi, untuk guru drum hanya satu. Tadinya ada tiga tapi satu per satu berhenti kerja.
Aku cuti les music selama tiga bulan karena aku lagi sibuk. Setelah itu, aku mengikuti les piano klasik. Menurutku sih gampang banget. Tinggal tekan-tekan saja. Tapi, bukunya not balok semua, Lho! Don’t worry. Kalau dipelajari jadi gampang kok. Jangan lupa baca juga: cerpen horor singkat bersama bintang
Aku terus menekuni les piano sampai level tiga. Guru ku adalah bu Lia yang sangat baik. Sekarang, aku sudah mahir bermain piano. Mama menyuruh ku tetap les piano karena aku paling cocok main piano.
oOo
Dirumah, aku melihat kwitansi di atas meja belajar. Kwitansi itu berisi namaku yang telah terdaftar mengikuti lomba piano tingkat nasional. Siapa yang mendaftarkan aku ya? Pasti deh Mama!
Aku semakin giat berlatih piano karena lomba itu tinggal tiga hari lagi. Aku akan memainkan lagu Bubble Gum dengan style berbeda. “Ma, nanti pas lomba piano, aku pakai baju biasa ya?” tanyaku.
“Lho? Ya enggak lah Lara. Nanti kamu pakai baju khusus yang sudah Mama pilihkan. Kamu wajib memakai baju itu.” Jawab Mama
“Ngomong-ngomong lombanya dimana sih Ma?”
“Lombanya di panggung tempat les kamu.”
“Nanti, Mama nonton aku kan? Papa juga kan?”
“Mama pasti nonton, nak. Tapi kalau Papa, Mama belum tahu. Papa kan masih tugas di luar kota.”
“Oke.”
oOo
Hari ini lomba piano. Aku memainkan lagu Bubble Gum dengan baik. Ternyata lumayan banyak yang memainkan lagu itu dengan style berbeda.
Seratus peserta sudah tampil. Sekarang saatnya pengumuman pemenang.
“Ya, semuanya sekarang pengumuman pemenang lomba tingkat nasional. Juara ketiga adalah…. Ayunita Fista! Juara kedua adalah…. Hanna Indri. Dan, juara pertama adalah… Lara Risty!” seru MC.
Aku naik ke atas panggung dan menerima medali, piala, rangkaian bunga, sertifikat, dan bingkisan. Aku sangat senang. Rupanya, aku akan dikirim ke lomba piano tingkat Internasional di New York. Aku harus berangkat besok. Aku akan mengajak Mama dan Sintia, adikku.
oOo
Keesokan harinya, akupun siap-siap pergi ke bandara. “Penumpang pesawat New York Airlines dipersilahkan untuk segera naik ke pesawat karena pesawat akan segera take off.” Suara seorang wanita di speaker.
Aku, Mama, dan Sintia pun naik ke pesawat. Sampai di New York rasanya senang sekali. Aku tidak sabar untuk mengikuti lomba yang akan dimulai tak lama lagi. Aku memakai kostum dan segera berangkat ke tempat lomba. Di sana sudah ramai. Aku berjalan ke belakang panggung. Aku melihat banyak anak perempuan dari berbagai Negara. Mereka sangat cantik. Tapi tidak ada waktu memikirkan hal itu.
Sekarang, aku tampil di depan orang asing yang tidak aku kenal. Aku bermain dengan tenang. Akhirnya selesai juga aku bermain.
Tibalah pengumuman pemenangnya, aku mendapat juara ketiga. Tidak apa-apalah, yang penting mendapat juara dan mengharumkan nama Indonesia. Sekarang, aku bisa menandingi Olivia. Berkat kerja keras ku selama ini.
oOo
Sisakan beberapa menit untuk melihat beberapa judul lain di bagian bawah. Ada cerita lain yang tema-nya sama dengan Cerpen Motivasi Singkat ini, tinggal pilih saja mana yang menarik. Jangan lupa untuk mencatat alamat situs ini untuk mendapatkan referensi tambahan mengenai berbagai cerita pendek yang belum pernah kita baca sebelumnya.