Cerita Pengalaman
Pribadi yang Singkat – kalau diminta untuk bercerita atau membuat karangan
tentang sebuah pengalaman yang kita miliki tentu saja kita pasti akan
menceritakan pengalaman yang paling berkesan. Pengalaman berkesan tentu akan
kita ingat selalu, seperti kisah pengalaman liburan berikut ini.
Karangan tentang pengalaman berikut ini ditulis dengan
bahasa yang sangat sederhana yang deskriptif. Bahasa yang digunakan adalah
bahasa sehari-hari yang cukup mudah untuk dipahami. Bahasanya sangat berbeda
dengan bahasa cerpen atau novel karena lebih menggambarkan dengan detail apa
yang dirasakan oleh penulis.
Mungkin tidak begitu bagus, tetapi setidaknya ceritapengalaman berikut ini bisa menjadi bahan belajar kita dalam membuat sebuah
karangan. Dengan membaca kisah atau cerita berikut kita bisa mencontoh dan
mencoba membuat atau menulis cerita kita sendiri, benar bukan?
Selain cerita berjudul “pengalaman di perkebunan kopi”
berikut ini ada beberapa cerita lain yang juga sudah disiapkan untuk anda
semua. Jadi, jika ada yang kurang berkenan dengan cerita yang ini maka bisa
memilih beberapa cerita lain yang telah disediakan. Ya sudah, sekarang kita
baca saja langsung cerita tersebut!
Pengalaman di Perkebunan
Kopi
Cerita Cerpen Pengalaman Sendiri
Udara yang sejuk, dingin dan sangat segar tak akan pernah
bisa aku lupakan. Benar-benar suasana yang sangat menyenangkan untuk memanjakan
diri menghabiskan waktu luang. Perkebunan kopi milik
Paman memang bukan tempat wisata namun susana alam di sana
benar-benar membuat damai hatiku. Itu adalah pengalaman yang sangat berkesan
dan tidak mungkin aku lupakan. Waktu itu kebetulan saat liburan sekolah
bertepatan dengan libur hari raya Idul Fitri.
Keluargaku yang memiliki waktu lebih banyak dari pada
biasanya akhirnya memutuskan untuk mengunjungi kediaman Paman di salah satu
wilayah perkebunan. Awalnya aku ragu bisa mendapatkan sesuatu yang bisa
diingat, karena aku masih ingat dulu waktu kecil pernah tinggal beberapa bulan
di rumah Paman.
Aku libur sejak bulan puasa setelah menghadapi ujian
kenaikan kelas. Aku habiskan waktu puasa di rumah sampai lebaran tiba. Lebaran
pertama aku dan keluargaku di rumah dengan sanak keluarga lain.
Ketika silaturahmi di keluarga sudah selesai kami pun
memutuskan untuk berangkat ke rumah Paman pada hari ketiga idul fitri. Sejak
sore hari Paman sudah sibuk menelpon untuk memastikan kedatangan kami.
Setelah semua bersiapan selesai, pagi buta kami melaju satu
keluarga besar menuju ke rumah Paman. Sepanjang jalan aku sendiri tak
henti-hentinya membayangkan bagaimana keadaan rumah Paman. Riuh jalanan yang
padat sama sekali tak aku rasakan sampai akhirnya aku memasuki jalan menuju
rumah paman.
Saat itu aku baru sadar bahwa dari tadi aku sudah menghirup
udara yang sangat sejuk. “Segar benar udara disini, tidak seperti di rumah”,
pikirku dalam hati.
Pepohonan yang rindang menyambutku, dedaunan hijau
dimana-mana, udara yang semilir sangat terasa di wajahku ketika aku membuka
sedikit kaca mobil yang kami kendarai.
Aku benar-benar terkesima dengan sejuknya daerah di sekitar
tempat tinggal Paman. Banyak sekali pohon dan suasana pun begitu tenang dan
tidak bising suara kendaraan. Hanya sesekali kami berpapasan dengan kendaraan
lain.
Setelah tiga jam menempuh perjalanan akhirnya kami sampai di
rumah Paman. Sesampainya disana kami disambut dengan suka cita. Hari menjelang
siang, baru saja kami sampai kami sudah diajak untuk menyantap berbagai
hidangan yang jarang kami temukan. “Wow, bibi menyiapkan banyak sekali
makanan”, pikirku.
Mulailah kami mencoba berbagai makanan tersebut. Rasa
makanannya benar-benar nikmat, apalagi di tambah udara yang cenderung dingin
dan segar. Hari pertama di rumah Paman kami habiskan untuk istirahat sambil
menikmati pemandangan di sekitar rumah.
Rumah Paman terletak di kaki bukit, udaranya segar, banyak
pepohonanan dan ada sumber air yang mengalir dari gunung ke sebuah kolam ikan
yang cukup luas. Ikan mujair dan nila pun menjadi sasaran hobiku, sore akhrinya
aku habiskan untuk memancing di kolam tersebut.
Esoknya kami diajak melihat kebun kopi milik Paman.
Tempatnya agak jauh ke hutan dan jalannya juga sedikit sulit. tapi sepanjang
jalan kami benar-benar menikmati suasana disana. Tanganku tak henti-hentinya
memainkan ponsel mengambil berbagai pemandangan yang sangat indah.
Sesekali di kejauhan terdengar banyak suara binatang dan
burung-burung. Benar-benar suasana alam yang sangat indah menurutku.
Esok harinya kami menghabiskan waktu di salah satu tempat
wisata air terjun disana. Rupanya bukan hanya kami, banyak warga daerah lain
yang juga bersantai di tempat itu. Tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata
bagaimana keindahan alam disana.
Sungguh sebuah pengalaman yang sangat menarik. Tiga hari di
rumah Paman aku benar-benar merasa senang dan puas. Rasa letih tidak terasa
sampai akhirnya kami pulang ke rumah.
--- Tamat ---