Contoh
Cerpen Religi, Preman Tobat menjadi salah satu karya yang
akan memberikan inspirasi dan nasehat kepada para pembaca. Kisah yang diangkat
dalam karya tersebut menunjukkan bahwa prilaku tidak baik akan mendapatkan
balasan yang setimpal dan menyakitkan.
Dari kisah yang ada, pembaca dapat merenungkan bagaimana
sebaiknya manusia hidup dengan manusia lain. Hubungan antara sesama harus
dijaga berdasarkan kasih sayang. Ingat, bahkan kalau bisa dengan musuh
sekalipun kita harus berbelas kasih bukan, apalagi dengan yang bukan musuh.
Kisah yang diangkat dalam cerpen keagamaan berikut ini
menggambarkan perjalanan seorang pria yang pada akhirnya mendapatkan petunjuk
dan bisa kembali ke jalan yang benar.
Prilaku yang tidak baik dimasa lalu membuatnya celaka dan akhirnya ia mendapatkan hidayah atau petunjuk untuk bertaubat kepada Tuhan.
Prilaku yang tidak baik dimasa lalu membuatnya celaka dan akhirnya ia mendapatkan hidayah atau petunjuk untuk bertaubat kepada Tuhan.
Selain cerita yang menarik, cerpen berjudul “preman pasaryang tobat” berikut ini juga bisa dijadikan bahan belajar dalam membuat
karangan cerpen sederhana.
Untuk pelajaran bahasa Indonesia misalnya, kadang kita diminta untuk membuat karangan berdasarkan kejadian di kehidupan sehari-hari. Nah, karangan ini bisa dijadikan bahan belajar sekaligus bahan analisa.
Untuk pelajaran bahasa Indonesia misalnya, kadang kita diminta untuk membuat karangan berdasarkan kejadian di kehidupan sehari-hari. Nah, karangan ini bisa dijadikan bahan belajar sekaligus bahan analisa.
Mungkin saja karangan cerpen berikut tidak begitu bagus dan
sempurna. Namun begitu bisa menjadi langkah awal bagi pembaca yang ingin
belajar menjadi penulis. Seperti apa cerita selengkapnya, mari kita baca
langsung di bawah ini.
Preman
Pasar yang Tobat
Contoh
Cerpen Religi Singkat
Sebut saja namanya bang Mamat preman pasar dengan penampilan
muka serem, badan besar, dan rambut panjang. Selain dari pada penampilanya yang
seram, kelakuannya juga seram. Dia adalah bos preman dan paling ditakuti. Ia sering
terlibat balapan liar dan transaksi barang haram. Bahkan dia tidak segan-segan
membunuh siapa saja yang menghalanginya.
Pada suatu ketika bang Mamat sedang keliling pasar dan
meminta uang keamanan kepada setiap pedagang yang ada di pasar. Seperti biasa
dia pergi dengan dua orang anak buah setianya.
”Uang keamanan”, gertak bang Mamat pada salah satu pedagang
baju yang ada di pasar.
”Dagangan saya aja belum laku bang”. Jawab pedagang dengan
wajah memelas.
Bang Mamat,”Saya tidak peduli, pokoknya kamu harus bayar
uang keamanan kepada saya, karena saya adalah yang memegang wilayah ini. Bila kamu
tidak mau membayar umpeti maka dagangan kamu tak acak-acak”, jawab bang Mamat
dengan penuh emosi.
”Tapi dagangan saya belum laku bang,” jawab pedagang baju
Saya tidak peduli, Rahmad, Andi cepat kau acak-acak barang
dagangannya!”, lanjut Bang Mamat
Anak buah bang Mamad pun langsung mengacak-ngacak barang
dagangan dari penjual baju tersebut. Memang demikian, bang Mamat akan melawan
siapa saja yang tidak patuh dengannya, dan bahkan tidak segan-segan membunuhnya
bila memang dia melawan.
Setelah bang Mamat dan anakbuahnya mengacak-acak barang
dagangan dari pedagang malang tersebut, dia pun menghampiri pedagang sayuran
yang tidak jauh dari letak pedagang baju tersebut. Kebetulan pedagang sayur
tersebut adalah pedagang sayur yang memang masih baru, namun sudah mempunyai
pelanggan yang banyak.
”Buk setor uang keamanan!!!”.
”Emang situ siapa..?”.
“Situ belum tahu saya siapa, saya preman sini yang megang
wilayah pasar sini, setiap pedagang yang jualan disini harus membayar uang
keamanan”. Jawab bang Mamat dengan lantangnya.
Ibu pedagang,”Ooooo preman, sori saya gak mau bayar”.
Bang Mamat,”Rahmat, Andi, hancurkan barang daganganya,”.
Anak buah bang Mamat pun langsung mengacak-acak barang
dagangan ibu tersebut. Ibu tersebut terkena tamparan dari anak buah bang Mamat
saat sedang mempertahankan barang daganganya.
Setelah barang dagangan hancur, ibu pedagang tersebut
menangis dan minta tolong namun tidak ada satu orang pun yang berani menolong.
Setelah agak sedikit lama ada seorang pemuda berpeci yang
kemudian menegur prilaku bang Mamat.
Pemuda berpeci,”Preman jelek, Jangan hanya beraninya sama
ibu-ibu tua saja, keroyokan lagi”.
Bang Mamat,”Siapa kau bocah tengik, berani-beraninya kamu
ya, sudah bosan hidup.,,.!”.
Pemuda berpeci,”Harusnya kau cari lawan yang seimbang bukan
ibu-ibu tua kau sakiti,”.
Bang Mamat,”Rahmad, Andi serang dia”.
Anak buah bang Mamad pun langsung menyerangnya dengan suara
lantangnya. Namun mesiki sudah diserang sedemikian rupa pemuda itu mampu
mengalahkan anak buah bang Mamat, dan bahkan keduanya pingsan. Setelah itu barulah
bang Mamat yang yang maju dan menghadapi pemuda tersebut.
Berbeda dengan anak buahnya yang tidak mampu mengimbangi
beladiri sang pemuda, bang Mamat terlihat bisa sedikit mengimbangi pemuda
tersebut. Bahkan pemuda tersebut sedikit kewalahan menghadapi bang Mamat
tersebut.
Pemuda tersebut akhirnya lari menuju tempat yang lebih
longgar lagi dan disitu keduanya melanjutkan pertarunganya kembali. Tak lama
kemudian pemuda tersebut berhasil menendang bang Mamat dan akhirnya bang Mamat
terpental kejalan raya.
Disaat yang bersamaan pula ada sebuah mobil truk melintas
dan akhirnya menabrak bang Mamat. Bang Mamat pun tidak sadarkan diri dan
akhirnya pemuda berpeci tersebut membawa bang Mamat kerumah sakit.
Sesampainya di rumah sakit, bang Mamat di rawat dengan
keadaan masih tak sadarkan diri. Di dalam alam bawah sadarnya dia bermimpi
sangat mengerikan. Dia bermimpi bertemu malaikat dan malaikat tersebut
menyeretnya ke neraka.
Disitu bang Mamat merasa mimpi itu begitu nyata dan
membuatnya sangat taku. Akhirnya dia pun siuman dan dia pun menangis dan
menyadari dosa-dosanya.
Bang Mamat,” Aku minta maaf mas ya,,.,?”. sapa bang Mamat
sambil menangis.
Pemuda berpeci,”Minta maaflah kepada Allah bang, jangan
kepada saya, karena memang Allahlah yang wajib abang mintai maaf”.
Bang Mamat,”Tapi Allah apa mau memaafkan saya sedangkan saya
sudah banyak sekali melakukan dosa”.
Pemuda berpeci,”Tidak ada yang tidak mungkin, yakinlah bahwa
Allah maha pemaaf”.
Dan usai sembuhnya dia dari sakitnya, dia pun merubah
kebiasaan hidupnya, dari yang biasanya tidak pernah solat menjadi solat.
Dari yang biasanya berbuat jahat kini tidak pernah lagi berbuat jahat. Mungkin Tuhan sudah memberikan hidayah kepada bang Mamat sehingga iya berubah menjadi manusia lebih baik.
--- oOo ---
Dan bagaimanakah kisah di atas berakhir, menarik bukan? Eits, jangan beranjak dulu, untuk apa terburu-buru. Jika anda suka dengan cerita-cerita sederhana yang menarik seperti di atas maka anda bisa mencari lagi beberapa cerita lainnya. Ada banyak kok, bahkan kebanyakan cerita yang ada di situs ini adalah cerita-cerita sederhana yang cukup menarik.
Mau tema apa saja ada, yang sedih, yang bahagia, yang berisi motivasi, pahlawan, nasionalisme, pokoknya banyak. Anda tinggal mencarinya di kategori cerpen, atau bisa mencari langsung melalui penelusuran situs. Untuk anda yang waktunya terbatas, berikut sudah dipilihkan beberapa cerita lain dibagian akhir pembahasan ini, silahkan dibaca.