Jangan sampai menyesal, mari kita baca contoh cerpen nasehat yang berjudul "Anak Durhaka" berikut agar kita bisa lebih menghormati, menghargai dan menyayangi orang tua kita.
Di dalam cerpen singkat terbaru ini kita akan mendapatkan kisah menarik, menghibur dan mendidik. Cerpen ini bercerita tentang seorang remaja yang hilang arah, hilang kendali dan mengabaikan nasehat orang tua.
Bahkan ia sempat memperlakukan orang tuanya dengan tidak pantas dan akhirnya mendapatkan balasan.
Hal buruk akhirnya terjadi terhadap anak yang telah mengabaikan kasih sayang dan perhatian orang tua. Semoga kita tidak akan pernah khilaf dan menjadi seperti yang diceritakan dalam cerpen singkat tersebut.
Ia juga tidak pintar, biasa saja. Setiap hari ia berangkat ke sekolah naik motor pribadi. Orang tuanya mengijinkan Kiki memakai kendaraan dengan sepuas hati.
Ya, Kiki sering mengikuti balapan motor, ia sangat mahir dan terampil dalam mengemudikan motor. Orang tua Kiki sering memberinya nasehat agar tidak usah mengikuti balapan liar, kebut-kebutan di jalan. Kiki tak pernah mendengarkan.
Kiki menolaknya, ia tidak mau meneruskan sekolahnya. Ia sudah nyaman dengan kehidupannya seperti itu. Dimulai dari pagi hari setelah mandi, berpakaian ia pergi keluar rumah dengan motor kesayangannya. Pulang ke rumah sudah larut malam, semua orang sudah tidur. Begitu seterusnya kegiatan Kiki sehari-hari. Ia jarang sekali makan di rumah.
Tiba-tiba Kiki menghampiri orang tuanya dan meminta kunci motor karena Kiki sudah janjian dengan teman-teman angkatan SMA-nya. Sontak terjadi pertengkaran antara Kiki dan orang tuanya. Kiki begitu marahnya sehingga ia lupa yang ada di hadapannya adalah orang tua yang selama ini membesarkannya. Kiki bersikukuh bahwa ia sudah janji dengan teman-temannya.
Dengan sabar ibunya memberikan kunci motor kesayangan Kiki. Tapi karena Kiki sudah terlanjur emosi ia pun tak jadi memakai motor kesayangannya itu. Kiki kembali mengambil kunci motor lain yang sempat ia lemparkan ke dada ibunya. Tak berselang lama Kiki pergi tanpa pamit pada orang tuanya. Baca juga: cerpen cinta sakit aku sakit
Tanpa ia sadari Kiki saat itu mengemudikan motornya begitu cepat. Pikirannya sudah dibutakan oleh emosi. Ia terus meng-gas tanpa sedikitpun ia mengerem. Satu jam perjalanan Kiki terbangun dalam ketidaksadarannya.
Ia sudah berada di ujung tebing. Ia sadar bahwa ia mengalami kecelakaan. Ia sadar bahwa ketika ia mengemudikan motor rem-nya tiba-tiba tidak berfungsi dengan baik. Ia sempat ingin menghentikan lajunya motor dengan over gigi.
Namun tidak berhasil, motornya malah berputar balik hingga menabrak tembok pembatas tebing dan menabrak truk di depannya.
Kalau sudah begitu orang tua Kiki yang direpotkan. Kiki semenjak itu menyadari atas kesalahannya kepada orang tua terutama pada ibunya. Ia tak mau lagi menyakiti perasaan orang tua.
Orang tua Kiki merawatnya dengan tulus dan penuh kasih sayang. Dimulai dari mengajari Kiki berjalan sampai pulih total. Namun Kiki tidak senormal dulu, cara berjalannya menjadi agak miring karena patah tulang kering di kaki. Bersyukur Kiki tidak harus diamputasi.
Orang tua adalah orang yang akan memberikan kasih sayang tulus pada kita tanpa pamrih, oleh karena itu jangan sampai kita mengabaikan apalagi menyakiti mereka.