» » » Cerita Pendek Motivasi, Putri Kecil Ibu

Cerita Pendek Motivasi, Putri Kecil Ibu - Jika dikatakan sebagai cerpen motivasi sebenarnya kurang begitu tepat karena kisah dalam cerpen berjudul "Putri Kecil Ibu" menggambarkan kisah haru pertemuan seorang ibu dan anak yang telah terpisah selama bertahun-tahun.

Cerpen ini mengharukan dan menyedihkan namun bagus untuk kita jadikan bahan renungan. Yang jelas, cerpen putri kecil ibu ini cocok untuk kita jadikan hiburan di waktu senggang.


Dari sisi bahasa, cerpen tentang ibu berikut ini ditulis dengan bahasa yang sederhana sehingga mudah untuk dipahami. Alur cerita yang dihadirkan tidak rumit namun tetap indah dan menarik. Bagi yang suka membaca cerita pendek terbaru maka tidak ada salahnya jika membaca cerita pendek tersebut. Sebelum membaca cerita ini apakah kita perlu tahu tentang sinopsis cerpen tersebut?

Ya... sekedar cuplikan saja, seperti sudah disebutkan di atas, cerita motivasi tentang ibu berjudul Putri Kecil Ibu ini mengisahkan kisah haru antara seorang anak perempuan yang akhirnya bertemu dengan ibu kandungnya setelah terpisah selama bertahun-tahun.

Mereka berpisah karena kecelakaan yang pernah terjadi pada keluarganya. Mobil yang dikendarai keluarga mereka mengalami kecelakaan, hanya mereka yang selamat sedangkan ayah dan kakak si gadis tersebut tidak selamat. Bagaimana kisah selengkapnya, mari kita baca langsung kisahnya di bawah ini.

Cerpen Motivasi, Putri Kecil Ibu

Alexandra, seorang gadis cilik manis yang kehilangan semangat hidup menemukan sebuah cahaya yang menuntunnya pada karakter sesungguhnya yang hangat,ceria, dinamis, dan supel. Dia telah menemukan sebuah takdir yang sangat bermakna bagi hidupnya.

Tanpa Ibu Siska mungkin ia tak bisa menemukan jalan hidupnya yang sesungguhnya. Dalam pikiran Alexa (sebutan untuk namanya, Alexandra) ia seperti menemukan sosok ‘ibu’ sejati. Dan benarkah dia adalah ibu sejatinya?

“Ibu? Bolehkah aku memeluk mu sekarang?” tanyanya. “Kenapa Alexa harus bertanya dulu pada Ibu? Alexa adalah putri ibu, jadi peluk ibu kapanpun Alexa mau” suara lemah lembutnya membuat Alexa sangat nyaman dan ia langsung memeluknya dengan erat. Mereka sangat menikmati suasana langit bertabur bintang itu dengan fikiran masing-masing.

oOo

Dua puluh tahun lalu. Suara isakan memecahkan hening malam itu. “Persie? Persie? Bangun! Kenapa kau diam saja? Ayo bangun!”. Suara isakan seolah angin tak mendengarnya sekalipun. Udara yang menusuk tulang tak dihiraukannya. Wajah muram dan kesedihan memang tak bisa disembunyikannya. Air matanya sudah mengumpul disudut matanya. Alexandra kini merasa dirinya memang benar-benar akan sendiri di dunia ini. Kini Persie telah mati. “Kenapa kau harus mati Persie? Lalu aku akan dengan siapa bermain? Persie? Ku mohon bangun”.

Anjing kesayangannya telah mati, mungkin karena sudah terlalu tua untuk selalu bersama menemaninya selama ia dipanti asuhan ini. Anjing cihua-hua itu memang lucu, imut dan sangat menggemaskan walaupun bulunya memang sudah tampak jarang sekali. Ia tak tergantikan di hati Alexandra. Telah selama ini ia yang selalu menemaninya, tapi harus bagaimana lagi, ia memang sudah ditakdirkan mati. Mulailah otaknya berjalan melayang memikirkan dirinya sendiri di masa-masa akan datang. 

“Bagaimana jika aku akan tidur? Siapa yang akan menemaniku? Dengan siapa aku akan bermain kejar-kejaran? Dan dengan siapa aku akan bercerita dongeng sa’at akan tidur? Bagaimana jika…? Apakah aku..? Dengan siapa aku…? 

Pertanyaan-pertanyaan yang tak berujung muncul dalam fikiran Alexandra. Ia benar-benar dilema. Ia seorang anak yang berbeda dengan yang lain. Karakternya yng ceria seolah sirna saat tahu bahwa kedua orangtuanya telah meninggal.

“Alexa! Ayo main! Kau, Enggar, Dani dan Rehan cepat lah sembunyi! Aku akan mencarimu jadi cepatlah kau sembunyi sebelum aku menghitung sampai sepuluh!” teriak Sam. Tetapi Alexa hanya membuang muka dan langsung pergi . “Hey Alexa! Kenapa kau selalu menolakku untuk bermain bersama?”. “Hey Alexa? Alexa?” panggil teman-temannya. “Sudahlah, biarkan dia pergi! Aku sudah lelah mengajaknya bermain tapi dia tak pernah mau!” tukas Sam kesal.

Alexandra adalah anak yatim piatu yang sudah lima tahun berada di pantu asuhan. Walaupun ia tinggal dipanti asuhan tetapi ia selalu menyendiri dengan Persie, anjing kesayangannya. Tetapi ketika anjingnya mati, barulah ia benar-benar merasa sendiri. Ia selalu menghindari anak-anak panti asuhan lainnya yang selalu mengajaknya bermain dan pada akhirnya mereka menganggap seolah Alexandra itu tak ada dipanti asuhan itu. Mungkin mereka sudah terlalu lelah menghiraukan Alexandra dengan kepribadiannya itu. 

Suatu ketika Alexa diadopsi oleh seorang kaya raya yang tak memiliki anak. Tapi bukannya takdir beralih menjadi baik tapi malah menjadi buruk. Ia hanya dimanfaatkan oleh ibu angkatnya. Ia selalu menerima kekerasan dari ibu angkatnya.

“Kau tahu bocah bodoh? Aku hanya ingin menjadikanmu bonekaku agar warisan suamiku jatuh ketanganku! Dan kau harus ingat, sampai kau mengadu kepada si tua bangka itu? Aku akan lebih sering menyiksamu!” tandas suara wanita itu.

Memang benar-benar wanita kejam. Alexa sering menangis. “Ibu? Kenapa aku harus hidup seperti ini ibu?” isaknya dalam tempat tidurnya dengan harapan ibu kandungnya akan muncul menolongnya. Alexa kehilangan orang tuanya dalam kecelakaan sebuah mobil yang merenggut ayah,ibu dan kakaknya. Tapi Tuhan berkata lain, Alexandra selamat dalam kecelakaan maut itu. Ketika itu ia baru berumur satu tahun dan ia langsung ditempatkan dipanti asuhan. Dan ia tak pernah tahu keluarganya.

“Aku sudah tak tahan hidup seperti ini! Aku ingin bebas seperti orang lain, melakukan hal yang diinginkan tanpa harus seperti diriku” isakan Alexa.

“Alexa?” panggil suara lirih dan ternyata ayah angkatnya yang tak sengaja mendengar. “Apa kau ingin pergi dari rumah ini? Apa kau bisa hidup sendiri?”

“Oh ayah! Apa kau mendengar semuanaya?” Alexa terkejut dan sontak bangun dari tempatnya.
“ Ah iya. Kau menangis cukup keras menurutku, tapi apakah yang baru saja ku dengar itu benar?” 
“ Emm itu, pasti ayah. Aku akan berusaha hidup sendiri jika aku boleh keluar dari rumah ini, aku juga sudah bisa bekerja walaupun aku masih cukup muda, tapi aku biasa mengerjakan banyak pekerjaan rumah”

“Walaupun aku tak terlalu mengenalmu, tapi aku tahu penderitaan yang kau alami jika terus berada di rumah ini, bagaimanapun juga kau adalah anak angkatku meskipun dari awal aku tak menyukaimu”

“Iya ayah, aku minta ma’af karena sudah membuatmu tak nyaman tinggal di rumahmu sendiri. Dan karena itu juga aku ingin meninggalkan rumah ini. Dan aku berjanji tidak akan kembali lagi ke rumah ini” tukas Alexa dengan jelas.

“Aku tak pernah mengusirmu Alexa, tapi jika itu keinginanmu maka terserahlah, aku sudah mulai menyukaimu, tapi aku juga masih sedikit tidak menyukaimu. Aku hanya mamastikan saja bahwa kau siap untuk hidup sendiri” ayah angkatnya mencoba bersikap seperti biasa, walaupun sepertinya ia mengawatirkan Alexa.

“Terima kasih ayah karena sudah mulai menyukaiku. Jaga dirimu baik-baik ayah, aku akan merindukanmu” . Alexa mulai menitikkan air mata. Ayahnya hanya tersenyum dan melambaikan tangannya ke arah Alexa. Alexa lalu lari keluar. Ia masih tersentuh dengan kata-kata ayahnya, dari dulu ayah angkatnya seperti tak menganggap dirinya ada, tetapi ketika ia akan pergi seolah ayahnya tak menginginkannya pergi.

Alexa akhirnya keluar dari rumah itu dan ia bingung harus kemana. Ia lupa membawa jaket, karena udara sangat dingin malam itu. Dan akhirnya ia menemukan sebuah trotoar sebuah toko. Ia memutuskan untuk tidur malam itu disini. Ayah angkatnya sebenarnya sangat ingin Alexa pergi dari rumah itu semenjak dulu karena ia adalah seorang yang membenci anak-anak, tetapi lama-kelamaan sepertinya hatinya mulai luluh dan ia mulai kasihan pada Alexa. Baca juga: cerpen motivasi singkat tentang takdir

Saat udara sangat dingin, Alexa menggigil dan ia tak sadarkan diri. Suhu tubuhnya panas, sepertinya ia sakit karena hujan tadi. Alexa sangat kasian malam itu. Malam itu sangat sepi. Tapi tiba-tiba seseorang menghampiri Alexa.
“ Astaga! Kasihan sekali gadis kecil ini”

oOo

“Dimana aku sebenarnya?” Alexa masih bingung, tubuhnya terasa sangat lemas untuk digerakkan.
“Oh kau sudah sadar nak? Kau sepertinya pingsan tadi malam dan badanmu sangat panas, kau demam” suara lemah lembut itu menyentuh hati Alexa. Ia melihat sumber suara itu, ia sedikit kaget. “Kau siapa? Dan kenapa aku bisa disini?” . “Siapa namamu nak? Aku Siska, kau boleh memanggilku ibu”. Siska terhanyut dengan kata-kata yang baru diucapkannya dan ia langsung terkejut. “Oh! Maafkan aku, tak seharusnya aku menyuruhmu memanggilku ibu”. Wajahnya langsung terlihat murung.

“Oh! Tak apa, aku sama sekali tidak keberatan dengan panggilan itu, aku Alexandra, ibu bisa memanggilku Alexa”. Alexandra mencoba meyakinkan Ibu Siska. Wajahnya tampak berseri. Ternyata masih ada di dunia ini orang yang menganggapnya ada dan memperlakukannya dengan sangat baik.

Alexa hanya memandang wanita itu dengan sejuta fikiran yang melayang. “Kenapa aku merasakan ada hal aneh yang kurasakan?” suara hati Alexa.
“Kenapa malam-malam kau keluar dalam keadaan sakit? Dimana orangtuamu”. Pertanyaan Ibu Siska langsung membuyarkan khayalannya.
“Emmm, aku tak punya orang tua, aku hanya ingin hidup sendiri.” Jawab Alexa singkat dan menunjukkan perasaan sedih yang langsung ditangkap oleh Ibu Siska. Keduanya seperti saling mengenal satu sama lain.

“ Baiklah jika begitu, tapi jika kau tak punya orangtua, lalu selama ini kau tinggal dimana Alexa?” 
“Aku pernah tinggal dipanti asuhan selama lima tahun. Dan setelah itu aku diadopsi seorang yang sangat kaya. Tapi aku tak pernah merasakan kebahagiaan di rumah itu. Aku selalu tersiksa tinggal bersama orang tua angkatku” tanpa sadar, Alexa mulai menceritakan kisah hidupnya.

Mungkin ia nyaman dengan perlakuan Ibu Siska itu. Sikapnya yang lemah lembut memang membuat Alexa sangat nyaman. Ia tak pernah senyaman itu sebelumnya. Mereka baru sebentar langsung terlihat akrab dan juga merasa nyaman satu sama lain. Malam itu Alexa tinggal di rumah ibu Siska dan lama-kelamaan mereka terlihat sangat dekat.

oOo

“Alexa? Apakah kau mau tinggal bersama ibu dan menghabiskan hari tua bersama ibu?” pertanyaan itu benar-benar menyentuh hati Alexa. Walaupun mereka baru pertama kali bertemu, tetapi mereka seolah sama-sama memiliki keinginan tersendiri yang tersembunyi dan penuh harapan. 

“Ibu? apakah kau benar-benar ingin aku hidup bersamamu?” air mata Alexa mulai terkumpul disudut matanya.
“Iya Alexa, selama ini ibu selalu hidup sendiri. Ibu inginmemulai hidup baru bersamamu”. Ibu Siskapun mulai menangis.
“Terima kasih ibu, kau adalah orang pertama yang membawakanku sebuah harapan yang jelas terlihat oleh mataku”. Keduanya pun berpelukan dan menangis sejadi-jadi.

oOo

Alexa merasa bahwa ia memiliki ikatan batin yang kuat dengan Ibu Siska. Sebelumnya ia tak pernah merasakan seperti itu. Suatu hari, Alexa menemukan Ibu Siska tergeletak di lantai dan sedang memegang sesuatu di tangan kanannya. Ternyata benar, firasatnya yang dirasakan sedari tadi saat akan keluar rumah itu benar.
“Ibu??? apa yang telah terjadi denganmu?” Teriak Alexa, ia benar-benar ketakutan dan segera membawa Ibu Siska ke rumah sakit.

Saat Ibu Siska sadar ia langsung belari mencari Alexa dengan air mata yang mulai membasahi wajahnya.
“Alexa? Alexa? Dimana kau puteiku? Selama ini ibu tela mencarimu kemana-mana. Alexa? Alexa?”. Ia terus berteriak mencari Alexa, dan saat melihat Alexa yang sedang duduk di taman rumah sakit segeralah ia berlari dan memeluk erat Alexa.

“Ibu, Ibu ada apa? Apakah ibu baik-baik saja? Apa yang terjadi ibu kenapa kau tergeletak di lantai tadi? Kau sangat menakutiku dan membuatku khawatir bu, dan Ibu kenapa kau menangis? Aku ada disini ibu..tenanglah”. Alexa terus bertanya tentang keadaan Ibu Siska, tetapi Ibu Siska hanya menangis tersedu-sedu saja.

“Alexa anakku..” Ibu Siska terus berbicara seperti itu dan membuat Alexa kaget. 
“Ibu? apa maksudnya itu?” Alexa benar-benar bingung.
“Putri kecilku Alexa..” Ibu Siska mengelus-elus wajah Alexa dan menambah bingung Alexa.

“Kau menghilang saat kecelakaan itu terjadi putriku, apakah pernah ada seseorang yang memberitahumu tentang kecelakaan yang terjadi lima belas tahun silam? Apakah kau baik-baik saja anakku?” perasaan Ibu Siska benar-benar tak bisa diungkapkan, bagaikan tersambar petir disiang bolong. Ia baru menyadari bahwa Alexa adalah anak kandungnya yang selama ini hilang saat kecelakaan itu terjadi.

“Ibu, aku tidak tahu apa yang kau bicarakan ibu, tapi orang tuaku telah meninggal dunia lima belas tahun yang lalu dalam sebuah kecelakaan, tolong beri tahu aku apa yang baru saja kau katakan ibu” Alexa mulai menangis, sepertinya ia mulai menyusun kata demi kata yang baru saja Ibu Siska katakan, tapi ia tak begitu yakin, ia benar-benar bingung dan tak bisa mengungkapkannya.

“Kau Alexandra adalah putri kecil ibu yang selama ini ibu cari-cari.. saat kau bayi, umurmu baru satu tahun, dan saat kecelakaan itu terjadi Tuhan menyelamatkan ibu dan kau Alexa, tetapi ayah dan kakakmu meninggal. Dan saat ibu sadar, ibu seperti mayat hidup yang menjadi parasit dalam hidup orang lain, seseorang dengan sabarnya merawat ibu hingga sembuh seperti sekarang dan ia pernah berjanji akan menemukanmu suatu saat nanti dan akan hidup bahagia bersama, tapi ia lebih dulu pergi sebelum melaksanakan janji itu, tapi bagi ibu dia seperti malaikat yang selalu menjaga ibu Alexa, apa kau pernah berfikir bagaimana ibu bisa tahu bahwa kau adalah putri kecil ibu yang selama ini ibu cari Alexa?”. Air matanya seakan tak bisa berhenti mengetahui takdir yang begitu mengejutkan dan megharukan ini.

“Jadi.. selama ini aku hidup dan tinggal bersama ibu kandungku sendiri? Tapi bagaimana aku tak tahu hal besar ini ibu? ibu apakah kau benar-benar ibu kandungku bu? Beri tahu aku bu? Apakah kau benar-benar ibu kandungku ?” Alexa menangis sejadi-jadi mengetahui hal ini.

“ Iya putriku Alexa, kau benar-benar putri ibu, Ibu Siska yang tak sengaja menemukanmu dan telah tinggal lam denganmu adalah ibu kandungmu. Apakah kau ingat liontin ini Alexa? Ini adalah liontin yan ayah dan ibu buatkan khusus untukmu putriku. Dan liontin ini benar-benar milikmu bukan?” Ibu Siska juga menangis sejadi-jadi.

“Ibu.. jadi kau benar-benar ibuku? Ya Tuhan.. betapa agungnya kuasa-Mu” Alexa memeluk ibunya dengan sangat erat. “Benar ibu, itu benar liontin milikku, saat aku dipanti asuhan, mama memberikan itu padaku dan mengatakan bahwa suatu hari nanti pasti aku akan mengetahui semuanya. Jadi maksud dari mama adalah ini?” Alexa menangis tersedu-sedu begitupu juga Ibunya.


“Siapa itu mama putriku?” tiba-tiba Ibu Siska menanyakan itu. “Dia adalah ibu pemilik panti asuhan yang aku tinggali selama lima tahun ibu, ia juga yang telah memberikan liontin itu padaku.”

“Jadi seperti itu? Ohh.. putri kecilku Alexandra, Ibu benar-benar telah menemukanmu”.
“Aku sudah besar sekarang bu” Alexandra mengerutkan dahinya dan bersikap manja.
“Iya putriku, kau sudah dewasa sekarang, bolehkah ibu memelukmu lagi?”
“Pasti ibu! aku adalah putri kecilmu”.  Keduanya akhirnya menangis lagi dan tersenyum satu sama lain. (By: Vitaria)

oOo

Tidak ada yang sia-sia, meski hanya cerita pendek, Cerita Pendek Motivasi, Putri Kecil Ibu tersebut tentu dapat kita jadikan pelajaran dan sumber motivasi. Semoga kita dapat mengambil hikmah di balik cerita yang disajikan dalam cerpen singkat tersebut.

Kalau masih ada waktu kita juga bisa membaca beberapa kisah mengharukan tentang ibu lainnya di bagian akhir cerpen ini. Ada beberapa judul cerpen menarik yang sudah disiapkan. Kita tinggal memilih mana yang kita suka. Jangan lupa juga untuk mencatat alamat situs ini untuk tambahan referensi. Itu saja untuk kali ini, selamat membaca!

About Cerita Inggris Indonesia

Hi..! Cerita Inggris Indonesia adalah website yang berisi berbagai macam cerita dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Disini ada cerpen, cerita rakyat, drama, cerita anak, narrative, legenda, cerita lucu dan banyak lagi cerita lainnya. Silahkan baca mana yang anda suka, terima kasih telah berkunjung...
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post