Kalau Cinta, Jangan Gila

Cerpen Singkat Kalau Cinta, Jangan Gila - Sebuah cerita tentang cinta yang sangat singkat, cocok kita baca di waktu senggang. Cerita ini mengisahkan sebuah perjalanan cinta romantis yang bisa menjadi inspirasi. Sebuah cerpen singkat yang akan melengkapi koleksi cerita inggris indonesia yang sudah ada.

Seru dan asyik, apalagi jika ditemani dengan orang tersayang, bisa pacar, suami atau istri kita. Mengakhiri hari dengan membaca Cerpen Kalau Cinta, Jangan Gila ini mudah-mudahan dapat mempererat hubungan cinta kasih yang sudah terbangun.

Dikisahkan, pada cerpen ini tokoh "aku" memiliki pengalaman yang panjang dalam memperjuangkan perasaan suci yang di sebut cinta dengan kekasihnya yang bernama Niken.

Ia berjuang, dengan ketulusan dan keyakinan terus berusaha mengalahkan rasa egois yang ada. Ada pelajaran berharga yang hendak di sampaikan dalam Cerpen Kalau Cinta, Jangan Gila tersebut antara lain:

1. Cinta membutuhkan perjuangan
2. Cinta membutuhkan pengorbanan
3. Cinta membutuhkan kesetiaan dan ketulusan
4. Cinta membutuhkan kesabaran

Tergantung bagaimana kita menggali apa yang dipesankan oleh penulis, yang jelas kisah dalam cerita pendek ini memang berisi cerita cinta yang menarik.

Awal mula hubungan yang dijalani oleh tokoh "aku" tidak berjalan dengan mulus, bahkan digambarkan seperti akan mengalami kehancuran. Namun takdir berkata lain, berkat keteguhan hati akhirnya kisah mereka berakhir bahagia. Dari pada penasaran lebih baik kita baca langsung cerpen tersebut di bawah ini.

Kalau Cinta, Jangan Gila

By: Nanda

Hal paling sulit dalam sebuah hubungan adalah saling mengerti apa mau pasangan masing-masing. Itu aku alami, benar benar aku alami dalam kisah cintaku bersama Niken. Ia adalah cinta terakhir bagiku.

Setelah mengalami berbagai rintangan, godaan dan berbagai cobaan dalam cinta akhirnya kami bisa membawa hubungan ini ke pernikahan. Mengingat segala kejadian itu aku selalu tersenyum, buah dari semua perjuangan memang selalu terasa seperti madu.

Hidup dan hubungan kami mulanya selalu dilanda masalah. Kami selalu bertengkar, ribut bahkan kadang untuk sesuatu yang tidak jelas sekalipun. Baik Niken atau aku memang sama-sama mampu membawa diri, kami menyadari benar bahwa perasaan cinta harus diperjuangkan dan memang layak untuk diperjuangkan.

Bahkan pernah suatu kali kami bertengkar hanya gara-gara makanan. Waktu itu aku mengajak Niken dinner di sebuah restoran Jepang, tapi tak tahu, saat itu dia bersi keras untuk makan di warung pinggir jalan padahal biasanya dia begitu menikmati masakan Jepang.

Saat itu aku marah karena ia sebelumnya tidak keberatan tetapi sesampainya disana ia malah mengajakku nongkrong di jalanan padahal malam ini hujan sedang membasahi bumi. Aku menolak lantaran khawatir ia akan jatuh sakit jika terlalu dingin di luar. Kami bertengkar hebat bahkan sampai basah kuyup aku mengejarnya.

"Kenapa sih kamu tidak mau menuruti aku, hari ini aku ingin makan di emperan jalan!, ucapnya dengan nada keras.
"Bukan aku tak mau, inikan hujan kamu bisa sakit", aku mencoba membujuknya
"Pokoknya aku mau makan di warung tenda, kalau kamu tidak mau menemani ya terserah! jawabnya ketus

Saat itu aku emosi lantaran ia tak mau sama sekali di bujuk, kami terpaksa bertengkar dan harus mengakhiri dinner dengan basah kuyup kehujanan. Di tengah hujan yang kian ganas akhirnya ia pun luluh dengan ajakanku.
"maaf sayang, aku tidak mau karena aku menyayangimu, aku tidak mau kamu sakit.., jangan gila dong..."

Keesokan harinya benar apa yang aku khawatirkan pun terjadi. Ia batuk, pilek dan flu sampai-sampai tak bisa beranjak dari rumah. Mengetahui sang kekasih sakit aku tentu langsung mengunjunginya. Bukan dengan kata-kata yang lembut aku menumpahkan kekhawatiranku dengan cara yang salah.
Aku menyalahkan dia atas kejadian tersebut bahkan aku setengah membentuknya.

Beberapa hari ia pun sembuh lebih cepat dari perkiraan ku, setelah meminum obat dari dokter ia pun sudah pulih dan dapat beraktivitas lagi.

Belum genap satu minggu aku bertengkar lagi dengannya, kali ini gara-gara aku salah membelikannya lipstik. Heran, tidak biasanya ia begitu tapi akhir-akhir ini dia sering benar marah, gampang ngambek. "Mungkin kesabaranku sedang di uji" gumamku pelan. Benar saja, gara-gara minuman kaleng Niken pernah tidak menyapaku sampai tiga hari.

"Yang, tolong belikan aku pokaricuit ya, pengen nih", pintanya
"Oke... jawabku singkay
"Kenapa lama benar, ngeceng ya?" Dengan nada sewot ia mengambil bungkusan plastik yang aku bawa
"Enggak, tadi sedikit ramai" ucapku pelan
"Eh...kenapa ceperit sih, aku kan maunya pokaricuit bukan minuman kayak gini, tukerin!" ucapnya ketus
"Yang....kan jauh, lagian kan ini juga sama saja" aku mencoba membujuknya
"Gak mau....!!!" jawabnya sambil membuang minuman itu ketanah

Entah mengapa aku pun kontan terbawa emosi, alhasil aku pun mulai marah-marah dengannya. Sebenarnya tak tega aku melihat dia tertunduk dan menangis seperti itu.

Maju, mundur, atas kebawah

Iya-iya enggak-enggak

Kenapa lagi?

Apa pa sich maumu?

Susah amat tinggal bilang

A B C D E F J and bla bla bla bla

Akhirnya ia pun memprotes kelakuanku yang dianggapnya tak sesuai dengan apa yang aku katakan. Ia bilang aku tak sayang, ia bilang aku tak cinta. "Kalau gak mau repot sama aku pergi aja", sambil menangis ia pernah mengeluarkan kalimat itu dari mulutnya. Aku benar-benar marah, sampai-sampai aku tega meninggalkannya yang bersimbah air mata.

Jangan gila, jangan gila sayang

Nanti kau menyesal

Kira-kira kalau marah sayang

Nanti kau menyesal

Baik, ngambek, diam lagi diam lagi

Ngga' pernah jelas

Ampun aku

Lirik by: Bunga Citra Lestari

Aku meninggalkanya bukan karena apa-apa dan aku pun tak menganggap semua itu apa-apa. Aku sadar semua kejadian itu adalah bumbu cinta, jika ingin bahagia orang memang harus berusaha mewujudkan kebahagiaan yang diinginkan dan aku pun tahu hal itu.

"Aku begitu mencintaimu, laut cinta ini tak akan pernah surut. Hati ini hanya sekali terpaut, pada dirimu"

Setelah ku perkirakan perasaannya sudah lebih baik aku pun menemuinya, meminta maaf, membujuknya dan mengatakan bahwa semua kejadian itu tidak akan merubah apapun yang sudah ada.

Ku katakan pada Niken bahwa cinta tetaplah cinta, sayang tetaplah sayang meski apapun menghadang aku tetap mencintainya. Saat itu aku merasakan benar betapa agungnya penghargaan cinta dari perbuatan yang tulus. Hari itu menjadi hari yang begitu indah dalam hidupku. Tahu kenapa?

"Atas semua kejadian itu aku minta maaf sayang, antara sengaja dan tidak aku memang sedang ingin sekali dimanja, aku ingin sekali melihat sejauh mana kesabaranmu dengan semua kekuranganmu.

Saat ini jika engkau memintaku untuk menjadi istrimu maka "iya" adalah jawaban yang aku berikan". Sungguh sebuah ungkapan yang memperlihatkan betapa besarnya cinta yang ia berikan padaku. Aku melihat itu dari sorot matanya yang gemintang saat mengungkapkan hal itu.

Tanpa membalas ucapan sebelumnya aku pun langsung mengambil seuntai bunga liar dan memberikannya pada Niken. "Maukah engkau menjadi istriku, wahai Niken belahan hatiku?", aku bersimpuh sambil memegang kedua tangannya.

Seperti mendapatkan sesuatu yang telah di tunggu ribuan tahun ia berteriak kegirangan dan langsung memelukku. Kisah cinta yang berakhir indah, meski belum benar-benar berakhir. Kini Niken dan aku hidup bahagia dan mempunyai satu orang putri.

oOo

Jangan pernah mengharapkan sesuatu yang tak pernah engkau usahakan dan jangan pernah menolak kebahagiaan dari tulus yang engkau berikan. Cerpen Singkat Kalau Cinta, Jangan Gila di atas mengajarkan kepada kita bahwa kehidupan memang tidak selalu berjalan mulus. Namun dengan ketekunan, ketabahan dan kesabaran serta ketulusan kita pasti bisa menghadapi segala rintangan.

Cinta sejati tak layak disakiti, tapi cinta sejati layak memberikan yang terbaik untuk kekasih. Akhirnya, semoga cerpen singkat kali ini bisa menambah indah kehidupan kita sekarang ini. Terakhir, peluklah erat cinta yang ada dalam hidupmu, jangan biarkan ia pergi!