Cerpen tentang Kewirausahaan, Sarjana Tak Harus jadi PNS – Beberapa hari lalu ada seorang rekan pengunjung yang meminta sebuah karya cerpen tema kewirausahaan. Sebenarnya sudah banyak cerita-cerita dengan tema ini yang dibagikan di situs-situs lain.
Namun katanya meski sudah banyak namun dia ketinggalan dan ingin mendapatkan cerpen kewirausahaan yang beda dan tidak sama dengan cerita lain yang sudah dicari oleh teman-teman sekelas. Maka dari itu secara khusus ia meminta kesediaan kami untuk membuatkan satu buah cerita yang menarik.
Untuk sahabat tersebut - yang sudah selalu setia dengan situs cerita inggris indonesia ini - berikut telah tuliskan secara khusus sebuah cerpen tentang kewirausahaan yang tidak terlalu panjang. Cerpen di bawah ini panjangnya tak lebih dari 500 kata, hanya sekitar 1 lembar kertas hvs.
Ceritanya tentang seseorang yang sukses menjadi wiraswasta dengan menerapkan ilmu tentang kewirausahaan yang ia dapatkan sewaktu belajar di perguruan tinggi. Supaya tidak kelamaan mari kita baca langsung cerpen tersebut.
Namun katanya meski sudah banyak namun dia ketinggalan dan ingin mendapatkan cerpen kewirausahaan yang beda dan tidak sama dengan cerita lain yang sudah dicari oleh teman-teman sekelas. Maka dari itu secara khusus ia meminta kesediaan kami untuk membuatkan satu buah cerita yang menarik.
Untuk sahabat tersebut - yang sudah selalu setia dengan situs cerita inggris indonesia ini - berikut telah tuliskan secara khusus sebuah cerpen tentang kewirausahaan yang tidak terlalu panjang. Cerpen di bawah ini panjangnya tak lebih dari 500 kata, hanya sekitar 1 lembar kertas hvs.
Ceritanya tentang seseorang yang sukses menjadi wiraswasta dengan menerapkan ilmu tentang kewirausahaan yang ia dapatkan sewaktu belajar di perguruan tinggi. Supaya tidak kelamaan mari kita baca langsung cerpen tersebut.
Sarjana Tak Harus jadi PNS
Oleh Siti Marwiyah
Keluarga, saudara, sanak family, dan lingkungan masyarakat memang memiliki kekuatan besar untuk memberikan tekanan dan mempengaruhi pola pikir seseorang, seperti yang lama terjadi pada diriku.
Aku lahir di kalangan keluarga yang menjunjung tinggi pamor dan status, dalam keluarga kami menjadi pegawai negeri sipil seperti menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh anggota keluarga. Bahkan menjadi PNS merupakan sebuah ukuran derajat seseorang di mata umum.
Aku lahir di kalangan keluarga yang menjunjung tinggi pamor dan status, dalam keluarga kami menjadi pegawai negeri sipil seperti menjadi sebuah kewajiban bagi seluruh anggota keluarga. Bahkan menjadi PNS merupakan sebuah ukuran derajat seseorang di mata umum.
Untungnya aku memiliki keyakinan dan kekuatan untuk mendobrak tatanan tersebut, jadi meski aku adalah lulusan sebuah perguruan tinggi negeri ternama yang diharapkan bisa menjadi seperti mereka namun aku memilih jalan yang berlainan – jalan yang dianggap remeh, kecil dan tidak menjanjikan.
Setelah menyelesaikan studi, dengan menghadapi banyak tekanan tersebut aku menjalankan sesuatu yang aku yakini benar, sesuatu yang lebih baik dan lebih mandiri yaitu menjadi seorang wirausaha.
Bermodalkan cacian dan hinaan dari banyak orang bahkan keluarga sendiri aku menjalani kegiatan kewirausahaan dengan penuh tanggung jawab, tekun, rajin, ulet dan pantang menyerah.
Bermodalkan cacian dan hinaan dari banyak orang bahkan keluarga sendiri aku menjalani kegiatan kewirausahaan dengan penuh tanggung jawab, tekun, rajin, ulet dan pantang menyerah.
“Kamu mau jadi apa, sudah di sekolahkan tinggi-tinggi bukannya mencari pekerjaan yang benar malah hanya seperti itu…!”
Satu tahun pertama memang begitu berat karena aku benar-benar mulai semuanya dari nol tanpa modal apapun. Orang tua dan saudara tak ada satupun yang mendukung apalagi memberikan modal, apalagi dengan ide usahaku yang sangat nyeleneh dan tidak masuk akal.
Ya, sekilas memang benar, usaha ku ini nyeleneh dan belum ada gambaran suksesnya, bayangkan saja, aku membuka usaha peyek kepiting, sebuah usaha yang belum pernah ada sebelumnya.
Ya, sekilas memang benar, usaha ku ini nyeleneh dan belum ada gambaran suksesnya, bayangkan saja, aku membuka usaha peyek kepiting, sebuah usaha yang belum pernah ada sebelumnya.
Insting untuk membuat produk usaha dari kepiting ini datang karena aku melihat ada banyak bahan baku kepiting yang melimpah dan harga yang sangat terjangkau. Maka dari itu sebagai pemuda yang berjiwa wirausaha dan bisnis aku tergerak dan ingin mewujudkan sebuah produk baru yang bisa diterima di pasar yang lebih luas.
Awalnya terseok dan tertatih untuk memasarkan produk baru ini. Namun dengan dukungan bekal ilmu yang aku dapatkan di masa kuliah dulu aku bisa menciptakan sebuahh produk yang benar-benar unik, menarik dan harganya terjangkau. Masalahnya adalah aku masih memiliki keterbatasan dalam hal pemasaran, yaitu mengenai dana promosi.
Untuk saja, saat semuanya mulai stabil dan aku sudah rampung meramu produk yang benar-benar baik penggunaan media sosial di internet semakin meningkat. Itulah akhirnya yang membuka jalan lebar kesuksesan yang aku raih.
Lewat sarana promosi murah tersebut akhirnya aku mampu mengenalkan produk usahaku lebih mudah dan lebih luas. Kini setidaknya ku sudah bisa menyamai penghasilan yang diperoleh oleh kedua orang tuaku, keluargaku bahkan mereka yang dengan bangga menyebutkan PNS adalah hidupku.
Lewat sarana promosi murah tersebut akhirnya aku mampu mengenalkan produk usahaku lebih mudah dan lebih luas. Kini setidaknya ku sudah bisa menyamai penghasilan yang diperoleh oleh kedua orang tuaku, keluargaku bahkan mereka yang dengan bangga menyebutkan PNS adalah hidupku.
Pelan tapi pasti aku yakin mata mereka semua akan terbuka lebar bahwa tidak semua sarjana harus menjadi PNS, pegawai kantoran dan sejenisnya. Ada banyak jalan menuju kesuksesan yang lebih tinggi, contohnya dengan bergerak di bidang kewirausahaan seperti yang sedang aku jalani.
--- Tamat ---
Memang, sukses dalam usaha tidak bisa diraih dalam sekejab mata. Harus ada proses yang dilalui dan semua itu butuh waktu yang tidak singkat. Mudah-mudahan cerpen kewirausahaan sarjana tak harus menjadi pns ini bisa menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi kita semua. Jangan lupa baca juga beberapa cerita lain di bagian bawah. Terima kasih.