Contoh Cerpen Pengalaman judul Kemarau di Daerah Tambak Udang - kembali kita hadirkan sebuah cerita pengalaman menarik yang ditulis sendiri. Hasil karangan sederhana yang merupakan karangan pribadi yang cukup membuat penasaran.
Ada sekitar 1 lembar kertas. Tidak panjang, hanya kurang lebih 400 kata saja. Jadi tidak akan lama kok dibaca. Mungkin 15 menit selesai dibaca kok. Cerita seperti ini tentu tidak akan membuat pusing dan menyita terlalu banyak waktu.
Pengalaman memang banyak yang bagus, lucu, unik dan menarik. Setiap orang punya pengalamannya sendiri. Jika dibagikan, bisa menjadi hiburan. Bisa juga menjadi bahan belajar dan renungan bagi pembaca semua.
Rekan yang kebetulan ingin mencari bahan bacaan ringan bisa membaca cerita singkat ini. Selain itu cerita ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat karangan sendiri. Seperti apa ceritanya, mari kita baca langsung di bawah ini.
Di suatu hari saat aku berlibur di kediaman orang tua aku di tambak lebih tepatnya, aku dan teman aku pulang ke gubuk derita. Dan disana sangat panas, banyak sekali debu, air susah dan menipis kembali persediaan air bersih dan di tambah lagi kelahiran si putri ragel dewe.
Ada sekitar 1 lembar kertas. Tidak panjang, hanya kurang lebih 400 kata saja. Jadi tidak akan lama kok dibaca. Mungkin 15 menit selesai dibaca kok. Cerita seperti ini tentu tidak akan membuat pusing dan menyita terlalu banyak waktu.
Pengalaman memang banyak yang bagus, lucu, unik dan menarik. Setiap orang punya pengalamannya sendiri. Jika dibagikan, bisa menjadi hiburan. Bisa juga menjadi bahan belajar dan renungan bagi pembaca semua.
Rekan yang kebetulan ingin mencari bahan bacaan ringan bisa membaca cerita singkat ini. Selain itu cerita ini juga bisa digunakan sebagai bahan referensi dalam membuat karangan sendiri. Seperti apa ceritanya, mari kita baca langsung di bawah ini.
Kemarau di Tambak Udang
Contoh Cerpen Pengalaman
Di suatu hari saat aku berlibur di kediaman orang tua aku di tambak lebih tepatnya, aku dan teman aku pulang ke gubuk derita. Dan disana sangat panas, banyak sekali debu, air susah dan menipis kembali persediaan air bersih dan di tambah lagi kelahiran si putri ragel dewe.
Aku baru kurang lebih 3 hari di
rumah sudah serasa di akherat. Suasana sudah panas enggak ada air, “jan serasa
ingin balik ke kampung, karena di kampung persediaan air cukup banyak, mungkin
kalo buat 7 turunan masih cukup, haha… haha …”
Aku selama di tambak hanya
kebagian air bersih buat mandi hanya satu ember dan itu pun pada saat mandi
waktu sore. Karena sudah terbiasa pagi hari enggak pernah mandi, dingin banget
air nya.
Itu pun sudah mandi hanya sekali
dalam sehari dan terkadang pun tidak
kebagian air karena buat adik - adik mandi untuk berangkat ke sekolah. Adek aku
mandi sehari 3 kali sedang kan aku sehari sekali pun terkadang tidak kebagian
air.
Dan adik aku yang terakhir pun
sangat mulia sekali mandi pun dengan air gallon isi ulang. Dalam satu gallon
pun haya 2 kali pemandian terkadang dalam waktu sehari bisa mencapai 3 galon
apabila masih sering ngompol yang di artikan dalam bahasa inggris (beser).
Aku pun tidak pernah telat tuk
sujud kepada sang pencipta supaya di berikan air hujan agar kebun yang kami
Tanami tidak kering, di mudahkan rizkinya. Dan yang tak pernah lupa mugo mugo
di paring dang sogeh.
Dan ketika aku di suruh memberi
pakan udang, sudah kolam nya lumayan lebar dan gersang dan air kolam udang pun
mulai menyurut. Untung nya pada saat itu kondisi sumur udang tersebut sudan
mendekati waktu panen.
Kurang lebih 2 bulan 25 hari panen
karena target itu hanya 3 bulan saja pun sudah di panen. Banyak sekali tetangga
tetangga aku yang gagal panen dan penyebapnya pun sama kurang air.
Pada waktu itu possisi udang baru
umur seminggu dan masih sangat renta terhadap cuaca.
Karena semakin air berkurang dan
lebih semakin mudah sang cahaya surya menembus sampai dasar tambak apalagi pada
saat usia dini , , karena tempat ayah aku sudah berumur jadi agak kebal dengan
masalah seperti ini, dan ayah aku pun tidak terlalu menggapangkan.
Dan pada sampai waktu panen tiba
dan doa kami pun belum di ijabah oleh yang kuasa. Mungkin masih menguji
seberapa besar si hati orang orang rawa jitu.
Sampai selesai panen kami pun merasa prihatin melihat orang bercuci tangan untuk makan dengan air asin. Pada saat itu gallon masih tutup dan untung masih tersisa untuk minum.
Sampai selesai panen kami pun merasa prihatin melihat orang bercuci tangan untuk makan dengan air asin. Pada saat itu gallon masih tutup dan untung masih tersisa untuk minum.
Sekian
Bagaimana, bagus juga kan ceritanya? Sangat sederhana tetapi cukup lumayan lah untuk bahan bacaan saat santai di rumah. Dari pada menghabiskan waktu untuk main lebih baik belajar mengarang. Benar tidak, kan nanti bisa membuat cerita pengalaman sendiri.
Ya sudah, jangan lupa ya, besok kita bertemu lagi dengan cerpen - cerpen ringan lainnya. Setiap hari kita berusaha memberikan cerita bagus untuk pengunjung semua. Jangan sampai ketinggalan ya. Catat dan kunjungi situs ini selalu. Itu saja, salam kasih dari kami.