Teman Facebook yang Lucu, Contoh Cerpen Motivasi - Yang berikut ini adalah sebuah cerpen motivasi yang menggambarkan betapa harmonisnya hubungan antara seorang anak dan orang tuanya. Cerpen singkat ini mengambil tema yang sedang banyak digandrungi oleh kalangan remaja yaitu facebook.
Biasalah, ceritanya seputar seorang remaja putri yang sangat gandrung dengan media sosial facebook. Lebih jelasnya, tampak bahwa cerpen ini seolah memberikan arahan, motivasi dan nasehat bagaimana orang tua dan anak sebaiknya menyikapi perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat.
Dalam ceritanya, digambarkan ayah dan ibu dari Andriani tidak keberatan melihat putrinya bermain facebook dan chatting berlama - lama. Tetapi meski tidak melarang namun mereka berdua tetap memantai dan mendampingi serta mengawasi segala yang dilakukan anaknya tersebut.
Sebuah hubungan yang begitu erat terlihat dalam beberapa percakapan yang dilakukan. Nasehatnya, bagi remaja sekolah yang suka bermain media sosial hendaknya memang tidak boleh lupa diri dan tahu batasan dan rambu dalam berinteraksi di dunia maya.
Untuk ayah ibu juga sebaiknya bisa terus memantai, mendampingi dan mengarahkan putra putrinya dalam bergaul di dunia maya tersebut. Bagus bukan cerita cerpen tersebut? Ya sudah, mari kita simak langsung selengkapnya di bawah ini.
Biasalah, ceritanya seputar seorang remaja putri yang sangat gandrung dengan media sosial facebook. Lebih jelasnya, tampak bahwa cerpen ini seolah memberikan arahan, motivasi dan nasehat bagaimana orang tua dan anak sebaiknya menyikapi perkembangan dunia teknologi yang semakin pesat.
Dalam ceritanya, digambarkan ayah dan ibu dari Andriani tidak keberatan melihat putrinya bermain facebook dan chatting berlama - lama. Tetapi meski tidak melarang namun mereka berdua tetap memantai dan mendampingi serta mengawasi segala yang dilakukan anaknya tersebut.
Sebuah hubungan yang begitu erat terlihat dalam beberapa percakapan yang dilakukan. Nasehatnya, bagi remaja sekolah yang suka bermain media sosial hendaknya memang tidak boleh lupa diri dan tahu batasan dan rambu dalam berinteraksi di dunia maya.
Untuk ayah ibu juga sebaiknya bisa terus memantai, mendampingi dan mengarahkan putra putrinya dalam bergaul di dunia maya tersebut. Bagus bukan cerita cerpen tersebut? Ya sudah, mari kita simak langsung selengkapnya di bawah ini.
Teman Facebook yang Lucu
Cerpen Singkat Terbaru
Matahari benar-benar sedang sangat panas saat Andriani bergegas meninggalkan sekolah. Hari itu sejak dari pelajaran pertama Andriani sudah sangat bersemangat mengikuti pelajaran. Hatinya begitu berbunga-bunga, perasaannya bermekaran bak melati. Semua pelajaran diikutinya dengan baik meski kadang pikirannya terganggu dengan beberapa percakapan yang ia lakukan semalam.
Di tengah hari yang terik, Andriani melangkahkan kakinya dengan mantap seolah tak merasakan panas sama sekali. Langkah kakinya semakin cepat seolah ia sedang dikejar sesuatu.
“Buru-buru sekali kamu Ndri…?”
“Iya nih, pengen cepat sampai rumah…”
“Emang ada apa sih, tumben bener kamu ini, biasanya aja paling malas kalau mau pulang…”
“He e e e …. Mau tahu aja…”
Andriani tak peduli lagi dengan apa yang ada di sekelilingnya, ia benar-benar ingin segera sampai rumah.
“Ma…. Aku pulang….”
“Iya, tumben…”
“Tumben apa ma,?”
“Ya tumben kamu pulang cepat, biasanya dari subuh ampe subuh…”
“Ih mama, anaknya berubah jadi lebih baik malah di protes…”
“Ah…pasti ada udang di balik peyek tuh….”
“Mama tahu aja….”
Sesampainya di rumah Andriani langsung ganti pakaian dan bergegas menuju ruang makan. Maklum, Andriani memang jarang makan di luar karena dari kecil memang sudah dibiasakan untuk tidak makan sembarangan. Keluarga Andriani adalah keluarga yang sangat disiplin masalah kesehatan. Selesai makan siang Andriani langsung berhambur ke ruang tengah, menghidupkan tv dan langsung menyalakan laptop.
“Kamu gak ke sekolah lagi sayang…?”
“Enggak ma….”
“Lho, kenapa, mang gak ada ekskul?”
“Udah gak, ekskul udah dikurangi soalnya udah kelas tiga…”
Andriani sangat asyik menatap layak laptop dipangkuannya, suara tv ternyata sama sekali tidak didengarkan atau dihiraukan. Tv yang ia nyalakan hanya untuk selingan saja sementara ia asyik dengan laptopnya.
“Duh…. Dari tadi mata gak berkedip gitu, lagi ngapain sih anak mama ini?”
“Ngerjain tugas ma, sambil chatting…”
“Halaaah…. Itu rupanya, ngerjain tugas smabil chatting atau chatting sambil ngerjain tugas…?”
Andriani terus saja asyik dengan laptopnya tanpa begitu menghiraukan sang bunda yang sedari tadi duduk disampingnya. Rupanya, saat itu Andriani sedang chatting dengan seorang teman facebook, ia terus saja memencet tombol-tombol keyboard sampai sesekali tertawa kecil.
Karena melihat anaknya yang sedang serius dan tampak begitu cerita akhirnya sang bunda membiarkannya sendiri. Sang bunda hanya sesekali saja melihat dan mengecek apa yang anak perempuannya lakukan.
Hari itu, setengah hari sekolah dan setengah hari lagi Andriani habiskan dengan bermain media sosial. Bukan hanya facebook, bahkan dia juga membuka twitter dan main google+ juga. Andriani memang cukup cakap di bidang teknologi dan komunikasi, wajar jika ia selalu lebih satu langkah jika dibandingkan dengan teman-teman lain di sekolah. Sampai saat malam menjelang…
“Sayang….lagi apa kamu….?”
“Iya yah, lagi duduk aja, ngobrol….”
“Ha…. Ngobrol sama siapa??!”
“Ini yah… ngobrol sama temen FB kok, bukan siapa-siapa…”
“Ow… memang teman dari mana?”
“Katanya sih dari Jakarta juga, masih pelajar dan kelas tiga juga… anak-nya asyik yah…”
“Gitu ya….?”
“Iya… lucu bingiiit yah anaknya….”
“Ya tapi gak lupa diri kan….?”
“Iya yah, enggak kok, Andriani masih ingat aturan dan privasi kok ya….”
“Ya sudah, ingat ya, dunia online itu tidak sama dengan kenyataan, banyak yang culas…”
“Iya yah…”
Malam harinya Andriani masih sempat menyiapkan peralatan sekolah untuk esok hari. Ia juga tak lupa mempelajari materi-materi pelajaran sesuai jadwal di sekolah. Setelah semua urusan sekolah selesai ia masih sempat membuka facebook kembali…
“Hei….malam….”
“Malam…. Sedang apa kamu….”
“Abis belajar nih, besok pelajaran susah jadi harus belajar ekstra….”
“Em….”
“Kalo kamu sedang apa sekarang…”
“Eh… anu, lagi chatting nih, sambil ngupil, hee e e….”
“Ih kamu tuh, jorok bener lah, kayak gitu di bilangin…”
“Ya kan emang gitu, sama bapak n ibu guru kan gak boleh bohong…”
“Ada-ada aja kamu nih…..”
Begitulah, sampai tepat jam 19:30 akhirnya mereka selesai bercakap-cakap. Bukan Andriani yang mengakhiri percakapan chatting facebook tersebut melainkan teman facebook Andriani. Dia berkata bahwa mereka tidak boleh tidur terlalu malam dan terlalu lama menghabiskan waktu di depan komputer, tidak baik bagi kesehatan, kata teman Andriani tersebut.
Makin hari ternyata Andriani makin terpesona dengan tema chatting tersebut. Mereka sering sekali ngobrol tentang berbagai hal, Teman Facebook yang Lucu, Contoh Cerpen Motivasi. Meski begitu mereka tidak lupa diri dan masih dalam jalur pergaulan yang baik dan sehat tidak seperti anak-anak remaja lain.
Berkat kedekatan Andriani dan orang tuanya, Andriani selalu terbuka dan tidak pernah menyembunyikan sesuatu dari mereka. Hal itu membuat orang tua Andriani leluasa untuk mendampingi anak remajanya yang sedang tumbuh tersebut. Begitulah, orang tua memang sebaiknya bisa selalu memantau perkembangan anak-anaknya dan bukan hanya sibuk mencari uang.
--- Tamat ---