» » » » Cerpen Cinta, Sakit Aku Sakit

Cerpen Cinta, Sakit Aku Sakit - Salah satu tema yang sering kita jumpai dalam sebuah cerita pendek adalah percintaan dan salah satunya mengenai patah hati. Berikut bisa dikategorikan sebagai cerpen patah hati dimana seseorang harus menahan lupa dan perih karena hancurnya cinta yang dimiliki.

Semoga, kisah seperti ini tidak akan pernah terjadi dalam kehidupan kita semua. Keinginan membaca sebuah karya sastra cerpen biasanya akan muncul setelah kita tahu sedikit mengenai isi dari cerita yang ditawarkan.

Pada cerpen berjudul "Sakit Aku Sakit" kita akan mendapatkan sebuah cerita sedih. Seseorang yang telah dengan tulus memberikan cintanya harus mengalami getir rasa. Ia memberikan cinta yang tulus tanpa pamrih namun harus mengecap pahit pengkhianatan.

Berbagai usaha telah dicoba, selalu mengalah untuk mempertahankan cinta namun akhirnya tetap saja diingkari.

Pedih nian rasanya, hanya sesal yang tersisa, ingin hati membalikkan waktu namun apa daya. Romantisme percintaan akhirnya harus berujung kekecewaan, sakit hati yang mendalam benar-benar membekas di dada, akankah ia bertahan?

Cerpen Cinta, Sakit Aku Sakit!
By: Siti

Langit begitu cerah, mendung sama sekali tak menampakkan diri meski sebenarnya kala itu musim hujan. Angin sepoi sesekali menyapu wajah Dinda yang terlihat semringah. Deru mesin kendaraan seperti mendayu-dayu mengiringi langkah kaki mungil itu. Menyusuri bibir aspal yang panas wanita itu seperti melenggok-lenggok menarikan jaipong. Tak terlihat sedikitpun raut kepedihan yang ada dalam hatinya. Wanita yang begitu tegar, mendekap erat kepedihan yang sedang ia rasakan.

Dinda adalah seorang gadis lugu yang kuat, tak pernah menyerah meski di himpit lara sekalipun. Lahir dari keluarga sederhana yang pas-pasan membuat dia begitu tegar menjalani hidup, ia tak pernah mengeluh, tak pernah sama sekali terlihat menangis.

Dibalik keteguhan dan ketabahan itu siapa sangka dia memendam rasa perih di dadanya. Luka yang sebenarnya menganga dalam hatinya bermula dari kisah cintanya dengan seorang anak juragan warnet yaitu Dandi. Kisah cinta yang awalnya manis dan menumbuhkan harapan yang begitu besar ternyata semua belaka.

Dani adalah anak semata wayang seorang pengusaha warnet. Wajahnya tampan dan hidupnya berkecukupan. Dengan kekayaan orang tuanya tak heran jika penampilannya selalu saja bisa menggoda setiap gadis yang melihatnya.

Sosok yang begitu sempurna, tapi tidak dengan kelakuannya. "Kalau diibaratkan, Dandi seperti kucing garong dalam hal cinta", cerita Dinda suatu hari kepada ibunya. Ibu Dinda hanya terdiam mendengarkan keluh kesah anak kesayangannya itu saat menceritakan perihal hubungannya dengan Dandi.

Kisah pertemuan mereka sebenarnya cukup romantis dan menginspirasi tapi tidak dengan kisah cintanya. Awal tahun itu - saat musim penghujan mulai datang - seperti biasa sepulang kuliah Dinda harus bergegas pulang karena harus membantu ibunya berjualan.

Hari kala itu kurang begitu bersahabat, saat harus bergegas pulang tiba-tiba saja hujan terun deras. Setelah menghabiskan berapa waktu berteduh di pinggir toko akhirnya Dinda memutuskan untuk menerobos hujan. "Tak ada yang dapat menghalangiku sampai ke rumah" gumamnya dalam hati.

Benar saja, ia bisa sampai rumah dengan selamat, tapi ada satu kejadian penting yang akan mengawali kisah nya dengan Dandi. Saat itu, ketika sedang tergesa-gesa pulang ia tidak begitu memperhatikan sekelilinya, karena terburu-buru dia tak menyadari kalau dari arah belakang ada motor yang menuju ke arahnya. Meski klakson telah berbunyi namun ia tak mendengarnya hingga dia pun terserempet motor itu.

Jelas Dinda yang salah namun ia langsung marah-marah kepada orang yang mengendarai motor tersebut. Sang pengendara pun langsung beranjak menemuinya karena kesail. Melihat wajah Dinda sepertinya lelaki itu terkesima dan lupa akan niatnya untuk marah. Ia hanya terdiam ketika Dinda memakinya dengan kata-kata kasar. Tapi entah kenapa Dandi langsung menyeret gadis itu dan menghidupkan motornya.

"Naik, naik sekarang", ucap Dandi tanpa melihat wajah Dinda.
"Tidak, saya tidak sudi naik motor dengan pengendara yang ugal-ugalan" jawab Dinda kasar
"Kamu mau saya laporkan ke polisi karena berjalan di tengah jalan, ayo cepat naik!" ucap Dandi sembari memegang tangan Dinda.

Mungkin sudah takdir, meski Dinda benar-benar marah tapi dia menuruti apa yang dikatakan lelaki itu. "Rumah kamu dimana?", tanya Dandi kepadanya. "Diujung jalan itu", jawab Dinda. Akhirnya Dinda pun sampai di rumah dengan dihantar oleh lelaki itu, basah kuyup tapi tak terlihat lagi amarah di matanya, mungkin sudah larut dengan air hujan yang membasahi badannya sedari tadi. Tanpa sepatah katapun Dandi menghantarkan Dinda sampai di rumah dan langsung berlalu begitu saja.

Sungguh awal kisah yang begitu romantis bak film-film remaja. Setelah kejadian itu dua pertemuan lain pun terjadi pada mereka secara tidak sengaja. Pertama mereka bertemu saat mereka berlarian hendak masuk kelas di kampus, rupanya mereka satu kampus juga. Pertemuan kebetulan yang kedua adalah saat mereka menghadiri seminar proposal teman, saat itu bangku kosong disebelah Dandi tiba-tiba diduduki oleh Dinda yang agak telat. Disitulah awal perbincangan mereka.

Seperti lupa akan apa yang pernah terjadi hari demi hari mereka pun semakin akrab. Ada beberapa teman yang memperingatkan Dinda untuk tidak terlalu dekat dengan Dandi karena dia terkenal playboy. Namanya juga cinta, datangnya tak diduga dan tak bisa dihindari, meski sering diperingatkan namun tetap saja Dinda akhirnya jatuh cinta pada sosok Dandi yang perkasa.

Kisah mereka bertahan manis hingga enam bulan lamanya, setelah itu Dinda mulai menyadari bahwa sebenarnya tak ada cinta di hati Dandi. Ia hanya diperdaya, ia hanya diperalat, dimanfaatkan karena keluguan dan kecantikannya. Prahara mulai terjadi, setelah beberapa kali tidak mendapatkan apa yang diinginkan ternyata Dandi berubah. Suatu kali Dinda memergoki dia sedang menggoda wanita lain.

Tak sampai disitu, bahkan suatu kali ia mernah memergoki Dandi sedang berpelukan dengan teman kampusnya. Dinda marah, tapi Dandi berkilah. Mulailah kepedihan merongrong hati Dinda.
Sejenak aku merenungi
Sehingga aku menyesali
Mengapa engkau mengingkari
Kau buat aku patah hati
Seandainya aku bisa
Kembalikan waktu
Tapi itu takkan bisa
Jika ku ulang kembali
Perlahan ia pun tak kuasa membendung air matanya. Perih itu benar-benar membutakan hatinya. Dunia ia rasakan begitu gelap, tak ada cahaya yang mampu menerangi jalannya.
"Aku ingin mati saja", teriak Dinda suatu malam

Menyadari putrinya sedang memiliki masalah sang ibu pun tak tinggal diam. Dia menghampiri anaknya yang sedang terisak dan menutup mata.
"Ibu ingat, suatu dulu ayahmu meninggalkan ibu", ucapnya pelan, "ibu benar-benar terpukul, ibu benar-benar hancur, ibu tak tahu bagaimana ibu dapat menjalani hidup ini tanpa ayahmu, saat itu kamu masih kecil nak", ucap ibunya sambil menahan air mata.

Mendengar sesuatu yang berbeda dari suara ibunya Dinda pun beranjak, dia memeluk ibunya dengan erat serasa kembali menangis. "Ibu sempat berfikir untuk mengakhiri hidup ibu, kamu sendiri tahu bukan bagaimana keadaan kita waktu ayahmu meninggal?" ucap ibunya sembari mendekat kepala anaknya.

"Ibu harus bertahan demi kalian, ibu harus menantang takdir dan merubah nasib, ibu tak mau durhaka terhadap kalian"

Kekuatan sebuah pelukan, ibu telah memberikan pencerahan pada jiwa Dinda yang saat itu hancur terbakar. Melihat ibunya yang sudah mulai renta, melihat adiknya yang masih baru SMA, akhirnya Dinda sepakat dengan hatinya bahwa ia harus bangkit. Tak ada lagi kata "sakit, aku sakit", tak dibiarkan kesedihan menghancurkan harapannya.

Sakit aku sakit
Kalah ku mengalah
Salah aku salah
Sudah ku mengalah
Betapa aku mencintai
Tetapi masih kau sakiti
Aku tak bisa melupakan
Rasa sakit yang aku terima

Meski sesekali masih terasa perih, namun luka itu membuatnya dewasa, membuatnya lebih bijaksana. Dia menunjukkan bahwa cinta bukanlah alasan yang tepat untuk seseorang menyerah. Ia tak lagi memperdulikan apa yang terjadi dengan Dandi, meski sepertinya lelaki itu sengaja berduaan di depan matanya untuk membuatnya luka namun ia tetap bisa berlalu.

"Kenapa kau mengacuhkanku, aku adalah pacarmu kenapa kau tak lagi peduli padaku?" tanya Dandi suatu saat ketika bertemu dengannya. Ya, memang tidak ada kata putus diantara mereka.

Cerpen Cinta, Sakit Aku Sakit

Sejak kejadian itu Dinda hanya menghindar dan tak pernah mengganggap bahwa Dandi itu pernah ada dalam hidupnya. Waktu berlalu, perlahan Dinda pun menemukan jati dirinya, menemukan sesuatu yang dapat menghapus luka hatinya. Seperti masih dihantui masa lalu, saat itu ia pasrah menerima takdir.

oOo

Apa yang bisa diambil dari kisah dalam Cerpen Cinta, Sakit Aku Sakit tersebut? Tentu saja banyak, kita sebagai manusia tidak boleh gampang menyerah begitu saja apalagi hanya karena masalah cinta. Hidup harus terus berjalan, kita masih memiliki kehidupan lain selain itu. Jika kita sakit ingatlah bahwa sakit akan membuat anda lebih kuat.

About Cerita Inggris Indonesia

Hi..! Cerita Inggris Indonesia adalah website yang berisi berbagai macam cerita dalam bahasa Inggris dan Indonesia. Disini ada cerpen, cerita rakyat, drama, cerita anak, narrative, legenda, cerita lucu dan banyak lagi cerita lainnya. Silahkan baca mana yang anda suka, terima kasih telah berkunjung...
«
Next
Newer Post
»
Previous
Older Post