Cerita
Inggris Indonesia, "Cinta dan Sahabat" - Cinta dan sahabat, dua hal yang tak
mudah ntuk dimengerti. Kadang bisa sangat berarti, namun dalam hal itu bisa
membuat luka teramat perih. Aku adalah orang yang berada di tengah-tengah cinta
dan sahabat itu.
Kini, aku yang begitu merindukan hadirnya seorang kekasih, dalam hangatnya persahabatanku dengan Erly yang lebih muda satu tingkat dariku. Tiga minggu di awal semester satu...aku duduk di bangku kelas XII, seabrek kegiatan pun kulalui tanpa ku harus memikirkan cinta menurutku itu hanya membuatku lelah.
Kini, aku yang begitu merindukan hadirnya seorang kekasih, dalam hangatnya persahabatanku dengan Erly yang lebih muda satu tingkat dariku. Tiga minggu di awal semester satu...aku duduk di bangku kelas XII, seabrek kegiatan pun kulalui tanpa ku harus memikirkan cinta menurutku itu hanya membuatku lelah.
Namun,
pertemuan itu membuatku melupakan suatu hal, aku yang larut dalam perasaanku
terhadap Alan. Aku terlalu bodoh karena terlalu jatuh hati pada orang yang
salah, jatuh hati pada orang yang tak pernah menyimpan cinta padaku. Aku tak
begitu saja menyalahkannya! Dia tak patut untuk disalahkan, dia hanya korban
dari cintaku dan dia terlalu baik mau mengerti akan cintaku padanya.
Dan
terlalu naif bila kini aku harus menyesal karena mengenalnya. Karena dia aku
dapat merasakan hal terindah, walaupun hanya sekejap. Aku terlalu naif hingga
aku pun tidak menyadari Erly merasakan juga perih yang kurasa. Erly sahabatku
orang yang kupercaya seutuhnya, orang yang selalu berusaha ada untukku. Kini,
telah terluka karena keegoisanku.
Seharusnya
aku tak pernah hadir di antara Alan dan Erly. Bila akhirnya luka ini yang
kurasa. Andai
saja kusadari dari awal, andai saja ku lebih mengerti mereka, andai saja aku
tidak jatuh hati pada Alan, Alan dan Alan.
Orang yang kucintai dan selalu ada dalam hatiku walau hati ini terasa perih, kudapat mengerti tak ada gunanya kubertahan di sisimu, karena ternyata kau lebih menginginkan Erly mengisi hari-harimu. Aku di sini yang begitu tulus mencintaimu dan aku yang selalu berusaha ntuk mengerti dirimu kan selalu menanti dan menata hati lagi hingga bayanganmu pergi hingga tak ada lagi luka kurasa, hingga tak ada lagi kecewa yang terasa.
Orang yang kucintai dan selalu ada dalam hatiku walau hati ini terasa perih, kudapat mengerti tak ada gunanya kubertahan di sisimu, karena ternyata kau lebih menginginkan Erly mengisi hari-harimu. Aku di sini yang begitu tulus mencintaimu dan aku yang selalu berusaha ntuk mengerti dirimu kan selalu menanti dan menata hati lagi hingga bayanganmu pergi hingga tak ada lagi luka kurasa, hingga tak ada lagi kecewa yang terasa.
Aku
di sini kan selalu berusaha tegar menjalani hari-hariku, aku kan selalu
berusaha tersenyum agar kau bisa bahagia bersama Erly sahabatku. Walaupun dia
telah merebutmu, kisahku dan dia dulu takkan pernah kulupa, dia tetap
sahabatku, percayalah dengan sisa kesedihanku ini.
Kumasih
dapat bertahan hingga kelak kau mengerti bahwa aku memang mencintaimu. Aku memang
menyayangi, tapi aku tak rela tersakiti olehmu saat ini, esok dan sampai
kapanpun.
Pertemuan
itu berawal dari perkenalanku dengan Alan, seorang cowok yang aku kenal dari
temanku, Marcell. Perkenalan yang terbilang singkat juga, aku mulai merasakan getaran
cinta itu. Rasa itu mulai menerangi kembali tahta hatiku yang telah lama
ditinggal pergi oleh seseorang yang pernah begitu berarti dalam hidupku dulu.
Yang sampai saat ini pun aku belum bisa melupakannya.
Alan
yang telah hadir untuk mengisi hari-hariku pun membuatku terlelap akan rasa
bahagia itu, hingga akupun tak pernah menyadari ternyata semua kebahagiaan itu
palsu. Alan orang yang kucintai dengan tulus ternyata datang hanya untuk
menyakiti dan menorehkan luka. Luka yang teramat dalam di hatiku. Pertemuan itu
juga yang telah menghancurkan semuanya. Hidupku yang begitu indah yang begitu
berwarna menjadi hancur akan hadirnya!
Malam
itu aku dan Alan sepakat untuk memadu kasih, merajut asa dan menggapai cita
berdua. Aku belum pernah merasakan sebahagia ini, aku begitu merasa begitu
beruntung bisa dicintai oleh orang yang kucintai. Hari-hari bahagia pun mulai
kami lalui.
Alan begitu indah di mataku yang membuatku lupa akan segalanya, bila bersamanya. Itu juga yang membuatku merelakan tahta hatiku dipenuhi oleh cintanya, namun lagi-lagi kenyataan tak selalu berjalan sesuai dengan yang kuharapkan.
Alan begitu indah di mataku yang membuatku lupa akan segalanya, bila bersamanya. Itu juga yang membuatku merelakan tahta hatiku dipenuhi oleh cintanya, namun lagi-lagi kenyataan tak selalu berjalan sesuai dengan yang kuharapkan.
Minggu
pertama hubungan cintaku bersama Alan mulai goyah, Alan mulai berubah dan tidak
lagi Alan yang selalu tersenyum untukku. Alan tidak juga bersifat manis padaku,
setiap tutur katanya yang menyejukkan hatiku kini terasa mengiris-iris hatiku.
Apa yang telah kulakukan padanya hingga dia begitu tega padaku, aku begitu
percaya padanya hingga aku pun terluka olehnya.
Hubungan
ini berakhir begitu saja, pertemuan singkat itu menjadi menyakitkan. Sahabat
pun menjadi pelarian sedih dan kecewa, tapi sahabatku tega mengkhianatiku. Dia
yang ternyata merebut Alan dariku, dia merenggut semua kebahagiaanku.
Persahabatan yang telah bertahun-tahun kubina bersamanya pun menjadi tak berarti. Aku lelah dengan semua ini hingga aku sempat memutuskan tali persahabatan itu, egoiskah aku?
Persahabatan yang telah bertahun-tahun kubina bersamanya pun menjadi tak berarti. Aku lelah dengan semua ini hingga aku sempat memutuskan tali persahabatan itu, egoiskah aku?
Aku
hanya belum bisa berpikir jernih saat itu, aku merasa semakin tolol, seharusnya
kubisa merelakan Alan dan Erly untuk bersama. Karena mungkin kebahagiaan Alan
hanya ada pada Erly!
Aku belum siap kehilangan kebahagiaan itu, aku masih ingin disayangi walau semua itu hanya kebohongan. Aku tak mau merasakan sakit hati ini lagi. Akankah sakit ini akan terganti saat ku melihat kebahagiaan orang yang kucintai dan Erly sahabatku.
Aku belum siap kehilangan kebahagiaan itu, aku masih ingin disayangi walau semua itu hanya kebohongan. Aku tak mau merasakan sakit hati ini lagi. Akankah sakit ini akan terganti saat ku melihat kebahagiaan orang yang kucintai dan Erly sahabatku.
Kini
dalam setiap hari-hari sepiku, dalam kesendirianku, aku hanya bisa berharap aku
kan memiliki kekasihku lagi, memiliki dia yang telah pergi, karena aku kan
selalu mencintainya, Cinta dan Sahabat. Aku kan selalu mengenangnya di dalam hatiku,karena dia
telah datang dan pergi dengan menghiasi setiap sudut didalam hatiku dengan
cintanya yang sesaat, dan Erly sahabatku buatlah cintaku bahagia karena kalian
begitu berarti untukku...
---oOo---