Sebuah cerpen singkat tentang cinta akan saya bagikan untuk penggemar cerpen semua, kali ini cerpen cinta tersebut akan berjudul ”Cinta Dibayang Kenangan”. Ingin tahu bagaimana serunya Cerpen Singkat Terbaru - Cinta Dibayang Kenangan ini, mari langsung simak cerita lengkapnya berikut.
Cinta Dibayang Kenangan
By MDs
Pilu dan lara hati ini mengingat kenagan yang kau berikan di detik-detik terakhir perpisahan kita, aku tak mungkin dapat melupakannya. Gurat-gurat cinta yang telah kau taham, subur membunga dalam hatiku, Armand.... aku sangat merindukanmu.... Sinta melamun menghabiskan seluruh bintang malam itu sendirian diberanda rumah.
Seperti biasa ia menghabiskan setiap detik hanya untuk menangisi kisah cinta kelamnya dahulu tanpa sedikitpun memberikan ruang kepada Rasya – sang pangeran tampan yang kini selalu siap ikhlas melindunginya bahkan dari sinar mentari yang menyengat sekalipun.
Seperti biasa ia menghabiskan setiap detik hanya untuk menangisi kisah cinta kelamnya dahulu tanpa sedikitpun memberikan ruang kepada Rasya – sang pangeran tampan yang kini selalu siap ikhlas melindunginya bahkan dari sinar mentari yang menyengat sekalipun.
Sedang asyik melamun, Sinta dikejutkan dengan suara lembut berbisik ”Aku disini, dalam wujud lainku menemanimu, mencintaimu dan menyayangimu selamanya’.
Sinta pun menoleh kearah datangnya suara tersebut dan yang ia dapati hanya sunyi dan sepi seperti seribu malam yang telah ia lewati sebelumnya. Seperti terjaga dari lamunannya tiba-tiba ia berteriak ”Rasya!”, lalu ia berlari masuk menuju kamarnya.
Sinta pun menoleh kearah datangnya suara tersebut dan yang ia dapati hanya sunyi dan sepi seperti seribu malam yang telah ia lewati sebelumnya. Seperti terjaga dari lamunannya tiba-tiba ia berteriak ”Rasya!”, lalu ia berlari masuk menuju kamarnya.
Bukan memikirkan sang pangeran yang baik hati itu tetapi Sinta malah mematikan hanpone miliknya untuk memastikan Rasya tidak mengganggunya malam ini. Sepertinya ia sangat jengah dan lelah bersembunyi terus dibayang malam hanya untuk menghindari Rasya.
”Maafkan aku Rasya, aku tak mau membohongimu, aku tak mau menyakitimua yang terlalu baik” dalam hati Sinta bergumam.
”Maafkan aku Rasya, aku tak mau membohongimu, aku tak mau menyakitimua yang terlalu baik” dalam hati Sinta bergumam.
Hari dan minggu berjalan seperti biasa tak ada satupun hal yang berbeda. Hanya malam ini udara terasa begitu pekat, dingin menusuk tulang, bintang-bintang pun tak satupun yang membagi sinarnya kepada Sinta.
”Kemana bintang malam ini, apakah engkau bosan denganku?” desah Sinta. Sinta sama sekali tidak menyadari ada seseorang yang sedari tadi mengamatinya.
”Oh Armand....datanglah malam ini meski untuk yang terakhir kalinya, aku sangat merindukanmu Armand..... Aku ingin meminta sesuatu darimu, bolehkah aku....” Sinta tiba-tiba terdiam seperti takut untuk meneruskan kalimatnya. ”Aku merasa tak tega menyakitinya lagi...aku sungguh berdosa selalu mengabaikannya, aku mohon beri aku kekuatanmu Armand!”.
”Kemana bintang malam ini, apakah engkau bosan denganku?” desah Sinta. Sinta sama sekali tidak menyadari ada seseorang yang sedari tadi mengamatinya.
”Oh Armand....datanglah malam ini meski untuk yang terakhir kalinya, aku sangat merindukanmu Armand..... Aku ingin meminta sesuatu darimu, bolehkah aku....” Sinta tiba-tiba terdiam seperti takut untuk meneruskan kalimatnya. ”Aku merasa tak tega menyakitinya lagi...aku sungguh berdosa selalu mengabaikannya, aku mohon beri aku kekuatanmu Armand!”.
Saat itulah Rasya yang sedari tadi memandangi Sinta dari kejauhan mendekatinya. ”Rasya....sejak kapan kamu disini?” tanya Sinta. ”Kapan kamu menyadarinya Sinta, aku selalu disini, aku selalu disini menemaimu setiap malam” Ucap Rasya.
Sinta tertunduk dan terdiam, ia tak kuasa menatap teduh dan hangat mata Rasya. Dadanya bergetar, degub jantungnya tak tentu, darahnya serasa mendidih saat Rasya mendekapnya dengan tatapan hangat sehangat seribu selimut dijadikan satu.
Sinta tertunduk dan terdiam, ia tak kuasa menatap teduh dan hangat mata Rasya. Dadanya bergetar, degub jantungnya tak tentu, darahnya serasa mendidih saat Rasya mendekapnya dengan tatapan hangat sehangat seribu selimut dijadikan satu.
Rasya mendekati Sinta, ia duduk disampingnya dan dengan lembut ia berbisik ”Kini aku siap Sinta, aku siap membawamu jauh kesurga cinta yang belum pernah seorangpun menjamahnya. Aku mencintaimu dengan segenap cinta yang ada di dunia ini, aku mengasihimu setulus kasih yang ditebar setiap senyum dipagi hari. Aku ingin bersamamu, selamanya....”.
Entah apa yang ada dipikiran Sinta saat itu, namun satu yang pasti, Sinta merasakan kedamaian yang teramat sangat ketika mendengar semua ucapan Rasya.
Tak sadar, Sinta pun menjatuhkan tubuhnya dipelukan Rasya sembari berbisik ”Engkaulah cinta sejati yang selama ini aku cari, Rasya. Bawalah aku ke surga cintamu”.
Entah apa yang ada dipikiran Sinta saat itu, namun satu yang pasti, Sinta merasakan kedamaian yang teramat sangat ketika mendengar semua ucapan Rasya.
Tak sadar, Sinta pun menjatuhkan tubuhnya dipelukan Rasya sembari berbisik ”Engkaulah cinta sejati yang selama ini aku cari, Rasya. Bawalah aku ke surga cintamu”.
*** Bersambung ***
Apa yang akan terjadi selanjutnya dengan hubungan Sinta dan Rasya, lalu siapa sebenarnya Armand? Simak lanjutan cerita ini hanya di blog cerita inggris Indonesia ini. Untuk sementara, sampai disini dahulu cerita dalam cerpen singkat terbaru ini, semoga dapat menghibur.