Kalau cinta jangan khianat, tapi siapa yang bisa memaksakan sebuah rasa. Cinta datang dengan misteri sendiri, dan sang pecinta hanya bisa pasrah menuruti rasa. Berikut adalah sebuah gambaran dari Cerita Cinta Berujung Pengkhianatan, cerita pendek terbaru ini berjudul "Maafkan Aku". Sebuah kisah yang menggambarkan bahwa terkadang manusia bahkan tidak mampu mengendalikan apa yang ada di hatinya.
Pada cerpen terbaru ini sang tokoh "aku" digambarkan mengalami dua penderitaan hebat sekaligus. Penderitaan pertama datang dari kisah cintanya yang mesti kandas dan yang kedua karena kenyataan bahwa ia tak mampu menjaga cinta suci yang ia miliki dan harus menyerah pada cinta dimana akhirnya dia menduakan cinta, berselingkuh. Terlihat begitu kejam, tapi begitulah sebagian besar kehidupan cinta yang ada.
Cerita Cinta Pengkhianatan berjudul "Maafkan Aku" ini bisa menjadi hiburan dan juga sarana belajar dan introspeksi diri bagi kita yang sedang dilanda asmara.
Cerita yang sangat singkat dan sederhana ini juga berkaitan dengan beberapa tema cinta lainnya. Cerpen ini bisa juga dikaitkan dengan beberapa cerita di bawah ini:
- Cerita cinta berujung kematian
- Cerita cinta berujung maut
- Cerita cinta berujung duka
- Cerita cinta penghianatan
- Cerita cinta berakhir
- Cerita cinta berakhir sedih
- Cerita cinta berakhir dengan kematian
- Cerita cinta yang berakhir
Maafkan Aku
Cerita Inggris Indonesia
Sebagai tunas yang akan terus tumbuh, begitu pun dengan perasaan cinta yang engkau tanamkan. Mulai dari titik kecil yang perlahan menyembul ke luar dari lubuk terdalam, cinta menjadi penerang dari kehidupan yang fana. Kini pupus telah menjadi, dewasa dan kuat. Seperti cinta kita yang semakin tumbuh.
Lilin kecil yang selalu kita nyalakan ternyata tak mampu bertahan di atas badai. Gelap pun membayangi hati, hatimu dan juga hatiku. Perjalanan ini akhirnya memberikan luka, perih yang tak mampu kita lupakan dan abaikan. Suatu pendustaan akan kasih yang mengikuti liku hidup yang kejam.
Aku memang begitu mencintai dan menyayangimu, itu terbukti dengan selalu hadirnya bayangmu di setiap mimpiku. Menjadi tergila-gila atas senyum manis yang engkau miliki, sungguh suatu perasaan yang tak dapat dengan benar aku gambarkan.
Engkau pun menalikan rasa yang tak jauh berbeda, selalu membayangkan keindahan yang terpancar dari raut mukaku yang bahkan sebenarnya kusam. Kita sama-sama terpaut dan sepakat bahwa hidup hanya akan dijalani berdua, sungguh sempurna.
"Biarkan kata-kata mu selalu menjadi untaian rindu untuk diriku", ucapnya
Beribu kata indah telah tercipta di kedalaman hati kami, tak satu pun yang bisa menandingi.
Apa saja kami jalani dengan bahagia, bahkan untuk air mata sekalipun kami bagi dengan suka cita. Tak pernah ada satu pun yang terlewat tanpa rasa ikhlas.
Setiap amarah, emosi dan gejolak hati selalu saja redam dengan hanya satu senyum simpul yang tersungging di bibir. Sebuah karunia terbesar yang pernah kami berdua rasakan. Baca juga: cerpen lucu terbaru singkat ijab kabul
Tapi sayang, semuanya tak abadi, akhirnya kami berpisah, bukan karena tak cinta lagi tapi karena alam yang memang tak lagi bersahabat. Memang, siapa yang mampu menolak takdir, seberapa kuat pun kita berusaha tetap saja akan kalah jika alam berkehendak lain.
Kami menjalani cinta ini dengan logika, dengan penalaran sehat dan dengan ketulusan hati, namun ada satu yang memang di luar jangkauan dan kendali manusia.
Segala upaya kami coba, berusaha selalu saling jujur, terus saling memaafkan kesalahan masing-masing, rela mengalah dan berani berkorban, namun semua itu belum cukup untuk membentengi hati kita masing-masing.
Masih ada perasaan yang terpendam, yang membuatnya enggan untuk membakar semua keinginan. Ada sebuah bisikan yang begitu kuat yang selalu berusaha membelokkan perasaan di hati ini. Walau tak ada satu kelebatpun di hati ini untuk berpaling, nyatanya hatiku akhirnya hambar.
Tak pernah terpikir ku kan merasakan menyakiti
Tak mungkin kan terlupa saat kau menangis sendiri
Tak pernah kusesali pernah ku mencintai
Tak mungkin kembali tak mungkin kan terulangi
Demi waktu yang selalu terdiam
Seakan meyakinkanku bersalah
Tidak ada satu pertengkaran pun yang memaksa aku meninggalkannya. Tak ada satu kejadian pun yang menyakiti hati sehingga aku harus khianat. Satu hal yang pasti, aku tak mampu mengendalikan perasaan yang tumbuh di luar singgasana cinta kami. Aku menaruh hati pada yang lain, ada kekaguman lain yang bersandar di dada ini, kekaguman pada cinta yang bukan dari yang ia berikan.
Menyesali semua yang terjadi, tentu saja. Setengah hati ku bahkan mengutuk apa yang terjadi padaku.
"Kenapa aku tak mampu mengendalikan perasaan pada hatiku sendiri? Kenapa aku harus mengenal keindahan selain dari indah pancaran matanya, kenapa?" Kali ini aku benar-benar tak berdaya, benar - benar tak berdaya!
Maafkan aku menghianatimu
Saat kau sendiri tak mampu berdiri
Namun kumengerti meski kusesali, Oh percuma
Bagaimana ku bisa mengobati luka yang kau rasa
Bagaimana mungkin kau sendiri menahan semuanya
Bagaimana ku sanggup menghapus segala luka
Bagaimana kau akan melupakan semua
Demi waktu yang selalu terdiam
Seakan meyakinkanku bersalah
Terus kubayangkan betapa kau tersiksa karena luka
Lirik by: Shena Malsiana
Seperti tetes embun di pagi hari di ketinggian, air mata pelan membasahi pipi. Kesedihan dan rasa sakit pun kini dengan perkasa bertengger di dinding dan ruang hati cinta. Bukan tetes embun yang menyejukkan namun tetes embun yang mengandung racun, membuat dada ini terasa tercekik.
oOo
Mudah-mudahan Cerita Cinta Berujung Pengkhianatan, Maafkan Aku ini bisa menjadi motivasi dan pelajaran dan pengalaman kita semua. Semoga kisah dalam cerita di atas tidak terjadi pada diri kita, semoga cinta yang kita rasakan selalu berakhir dengan bahagia.